Warga Sukabumi Jadi Korban Dukun

Korban Selamat Sebut Sosok Utama yang Bikin Mbah Slamet Sukses Gaet Klien Penggandaan Uang

Salah satu korban selamat mengungkapkan pengalamannya dalam rekaman yang diunggah akun Instagram @lambe.pedes.official.

|
Editor: Ravianto
TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati
Konferensi pers kasus pembunuhan yang dilakukan oleh dukun pengganda uang, Tohari alias Mbah Slamet di lokasi kejadian bersama Kapolres Banjarnegara, Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto, di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Selasa (4/4/2023). 

"Terus Mbah Slamet bilang, akan tetapi nanti saya minta upah. Upahnya duit yang dari kamu. Saya tanya 'berapa'. Rp 150 Juta. Disuruh ditaruh dulu di kardus Rp 11 Juta pertama, katanya sebagai tanda keseriusan. 

Ditaruh di kardus yang ada di ruangan itu,"

Korban selamat juga membuat kesepakatan di atas materai.

"Saya bikin kesepakatan, tulis, kalau tidak berhasil, uang saya kembali semua. Tanda tangan di atas materai," lanjutnya.

Berkaca dari pemberitaan masa lalu di Magelang, korban selamat itu sadar bahwa Mbah Slamet tidak memiliki pengganda uang. Ia curiga akan diracun oleh Mbah Slamet.

Ia pun sama sekali ogah makan dan minum di tempat Mbah Slamet.

"Kronologinya ya pas penagihan. Sebelumnya saya tidak menyangka akan sejauh itu. Tapi saya belajar dari pemberitaan masa lalu yang di Magelang kan."

"Kasusnya kan mirip- mirip kaya di Magelang."

"Jadi saya sudah antisipasi. Di rumah Mbah Slamet disuruh makan minum, saya enggak pernah mau."

"Mbah Slamet itu enggak punya kemampuan apa-apa. Yang punya kemampuan bicara pinter itu Budi."

"Kuncinya ada di Budi lah. Dari menjaring korban sampai mengantar ke lokasi," tandasnya. (Jen/Tribun Jateng)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved