Viral di Media Sosial

Viral Kisah Anak Penjual Sayur Ditolak 2 PTN Tapi Diterima di 3 Universitas Luar Negeri,Ini Sosoknya

Sosok Chaswanah Aini baru-baru ini tengah menjadi perbincangan hangat. Ia ramai menjadi perbincangan karena prestasi yang diraihnya.

|
Via Kompas.com
Sosok Chaswanah Aini baru-baru ini tengah menjadi perbincangan hangat. Ia ramai menjadi perbincangan karena prestasi yang diraihnya. 

"Saya cuma memanjatkan doa, ketika ada salah satu pelanggan sayur saya bilang kalau anaknya kuliah di luar negeri, saya bilang 'Semoga menular ke anak saya. Mungkin doa itulah yang terkabul'," jelasnya.

Perempuan 48 tahun itu mengaku sangat bersyukur atas raihan sang anak.

Ia akan selalu mendukung cita-cita anaknya tersebut.

"Saya ikhlas meskipun saya ditinggal di rumah. Yang penting anak saya bisa sekolah setinggi-tingginya sesuai yang ia inginkan," jelasnya.

Adapun, Chaswanah Aini mengatakan di 3 perguruan tinggi itu, pihaknya mengambil konsentrasi ekonomi dan bisnis.

Hal itu ia sesuaikan dengan minat yang ditekuni sejak di SMP.

"Hanya University of Toronto Canada saya mengambil konsentrasi Social Sciences and Humanities," ungkap Wana.
Namun, yang lebih penting baginya adalah pembiayaan ketika menempuh di perguruan tinggi tersebut.

Wana berharap terpilih dalam beasiswa Program Indonesia Maju yang ia ikuti saat ini.

"Semua persyaratan sudah lengkap. Tes juga sudah saya ikuti. Tinggal menunggu pengumuman saja," jelasnya.
Sebab, jika tidak mendapatkan beasiswa, ia mengaku tidak akan mampu menempuh pendidikan di perguruan tinggi, apalagi perguruan tinggi luar negeri.

Ditolak di 2 PTN dalam negeri

Sebagai informasi,Chawanah Aini sebelumnya sempat mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi di Indonesia, yaitu Universitas Brawijaya dan Institut Teknologi Bogor (ITB), jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

Akan tetapi, Chaswanah dinyatakan tidak lolos.

"Tapi wajar saya tidak lolos dari kedua perguruan tinggi itu. Karena memang pasti banyak pesaingnya untuk tujuan jurusan ekonomi," tuturnya.

Ia masih cukup lega meskipun tidak lolos di kedua perguruan tinggi itu, karena sudah dinyatakan lulus di tiga perguruan tinggi luar negeri itu.

"Jadi sebelum mengikuti seleksi di Universitas Brawijaya dan ITB itu saya sudah dinyatakan lolos di perguruan tinggi luar negeri. Karena seleksinya sudah lama. Yakni tahun lalu, ketika saya masih duduk di bangku kelas 11," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved