Mutiara Ramadhan

Puasa Ramadhan, Perintah untuk Tidak Melakukan

Puasa atau shaum berasal dari kata shama-yashumu-shaiman, yang berarti menahan diri dari sesuatu, berhenti, diam, atau berada di suatu tempat.

Editor: Arief Permadi
TRIBUN JABAR
Badru Rifa'i 

Oleh: A. Badru Rifa’i, Dosen KPI IAI Persis Bandung

PUASA atau shaum berasal dari kata shama-yashumu-shaiman, yang berarti menahan diri dari sesuatu, berhenti, diam, atau berada di suatu tempat. Contohnya adalah kata shama asrih yang berarti angin berhenti berembus, shama asy-syams yang artinya matahari berada di tengah-tengah langit, dan shama al-fars yang artinya kuda enggan melakukan perjalanan.

Menurut al-Asfahani, asal shaum ialah berhenti berbicara. Shaum menurut syariat adalah “menahan secara, yakni menahan dari makan, minum, menikah (bersenggama), dan lain-lain sesuai dengan cara yang disyariatkan” (Subul as-Salam, II:150).

Puasa Ramadhan adalah salah satu kewajiban yang diperintahkan oleh Allah SWT kepada umat Muslim sebagai bagian dari rukun Islam. Ibadah puasa Ramadhan dilakukan dengan menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri mulai dari fajar hingga terbenam matahari. Tujuan utama dari ibadah ini adalah untuk bertakwa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT serta memperkuat hubungan spiritual antara hamba dan Sang Pencipta.

Dengan melaksanakan puasa Ramadhan dengan sungguh-sungguh dan kesadaran penuh, kita dapat mencapai tujuan utamanya yaitu takwa. Di samping itu, puasa Ramadhan juga merupakan waktu yang tepat untuk merenungi diri dan mengevaluasi kehidupan kita (intropeksi), sehingga kita dapat memperbaiki diri dan semakin dekat dengan Allah SWT.

Puasa (shaum) Ramadhan merupakan perintah untuk “tidak melakukan” adalah dalam pelaksanaan puasa (shaum) Ramadhan mengharuskan seseorang untuk menahan diri dari melakukan aktivitas tertentu yang biasanya dilakukan selama waktu tertentu dalam rangka untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi, dalam konteks ini, puasa Ramadhan dianggap sebagai perintah untuk menahan diri dari melakukan sesuatu yang biasanya dilakukan pada waktu tertentu.

Pelaksanaan puasa Ramadhan memiliki hubungan dengan teori "the law of polarity" atau hukum polaritas. Hukum ini menyatakan bahwa segala sesuatu dalam alam semesta ini memiliki proses yang berkesinambungan dan memiliki "lawan" yang sifatnya terbalik atau berlawanan. Dalam teori ini, kita mampu menekan dan mengubah pikiran-pikiran negatif kita dengan memusatkan perhatian kita pada kutub yang polaritasnya berlawanan. Sebagai contoh, setiap energi atau kekuatan di alam semesta memiliki dua kutub atau sifat yang berlawanan. Kekuatan tersebut memiliki sifat positif dan negatif yang saling melengkapi. Contohnya, cahaya dan kegelapan, panas dan dingin, atau bahagia dan sedih. Dalam konteks puasa Ramadan, kita menahan diri dari makan, minum, dan hubungan intim suami istri selama siang hari, yang mengarah pada perubahan polaritas dalam diri kita. Dengan mengubah polaritas pikiran negatif menjadi polaritas yang positif, kita dapat meningkatkan kualitas hidup dan menjadikan diri kita lebih baik sebagai umat manusia.

Hukum polaritas juga berkaitan dengan istilah "hukum getaran-getaran mental" atau hukum ketertarikan, yaitu sebuah konsep dalam ilmu metafisika. Konsep ini menyatakan bahwa segala sesuatu di alam semesta terdiri dari energi dan energi tersebut saling bergetar pada frekuensi yang berbeda-beda. Dalam konsep ini, pikiran dan perasaan manusia juga dianggap sebagai energi yang dapat mempengaruhi energi lainnya di sekitarnya.

Dengan memahami dan menguasai hukum getaran-getaran mental, kita dapat mengubah pikiran dan perasaan kita menjadi lebih positif, sehingga kita dapat menarik energi positif dari alam semesta dan menarik hal-hal positif dalam hidup kita. Dalam konteks puasa Ramadan, kita juga dapat memperkuat hukum ketertarikan ini dengan berpuasa dan beribadah secara khusyuk, sehingga energi positif kita semakin terpancar dan memancarkan daya tarik positif bagi orang lain di sekitar kita.

Puasa Ramadhan merupakan suatu bentuk pengendalian diri terhadap segala hal yang diinginkan oleh manusia, seperti makanan, minuman, dan hubungan intim suami istri. Dalam menjalankannya, seseorang harus menahan diri dari segala keinginan tersebut. Dengan begitu, sifat-sifat negatif yang timbul dari penahanan diri tersebut akan semakin diperkuat dan termanifestasi.

Puasa Ramadhan melibatkan penahanan diri dari keinginan dan nafsu duniawi yang berupa kutub positif (perintah). Dalam pelaksanaannya, seseorang diperkuat untuk memperkuat kutub negatif (tidak melakukan) atau menahan hawa nafsu dan keinginan duniawi yang mempengaruhi perilakunya. Puasa Ramadhan membantu mengembangkan sifat-sifat positif seperti disiplin, kesabaran, dan keberanian, yang sebelumnya merupakan kutub negatif yang diperkuat dan diaktifkan selama menjalankan puasa.

Puasa Ramadhan dapat membantu memperkuat sifat-sifat positif dan mendukung pengembangan kepribadian yang lebih baik. Selain itu, puasa juga dapat membantu seseorang mencapai kedamaian batin dan meningkatkan kualitas spiritualitasnya dengan mendorong peningkatan ibadah dan amal kebaikan secara konsisten selama sebulan penuh. Dalam menjalankan puasa, seseorang dapat memperkuat sifat-sifat positif seperti ketekunan, disiplin, kesabaran, dan kepedulian kepada sesama. Seseorang juga diharapkan untuk menjaga perilaku dan perkataannya agar tetap baik dan tidak menyakiti orang lain.

Puasa Ramadhan memberikan manfaat besar bagi pengembangan karakter dan spiritualitas seseorang, termasuk membantu seseorang memperoleh kedamaian batin. Dalam menjalankan puasa, seseorang diharuskan melakukan amal kebaikan seperti bersedekah, membaca Al-Qur'an, dan melakukan ibadah lainnya. Dengan demikian, puasa Ramadhan memiliki manfaat yang holistic bagi kualitas hidup seseorang. Selain itu, puasa Ramadhan juga dapat membantu seseorang mencapai kedamaian batin dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan (holistic). Wallahu’alam bissawab.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved