Firasat Korban Mbah Slamet, Chat Terakhir ke Sang Anak karena Takut Mati, Bagikan Lokasi

Dari dua belas korban pembunuhan yang dilakukan Mbah Slamet atau dukun pengganda uang, ditemukan fakta baru adanya seorang korban rasakan firasat

Editor: Hilda Rubiah
TribunBanyumas/Permata Putra Sejati - YouTube tvOneNews
Salah satu korban Mbah Slamet sempat chat WA sang anak, bak firasat ungkap takut mati 

TRIBUNJABAR.ID - Dari dua belas korban pembunuhan yang dilakukan Mbah Slamet atau dukun pengganda uang, ditemukan fakta baru adanya seorang korban yang sudah merasakan firasat.

Bahkan korban tersebut sempat mengirimkan chat terakhir kepada sang anak dengan membagikan lokasi keberadaannya.

Tak hanya itu, korban rupanya sempat mengungkap firasatnya yang takut mati di tangan dukun pengganda uang tersebut.

Korban yang sempat mengirim chat WhatsApp kepada sang anak sebelum diracun dan dikubur Mbah Slamet adalah pria berinisial PO.

PO bak sudah berfirasat tak akan berumur panjang. 

Baca juga: 4 Korban Mbah Slamet Sudah Teridentifikasi Termasuk Warga Sukabumi, 2 Warga Tasik Belum Terungkap

Diketahui, PO merupakan warga Sukabumi, Jawa Barat, sempat mengirim chat WhatsApp kepada anaknya sebelum tewas dibunuh TH alias Mbah Slamet (45), dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah.

Pada Senin (20/3/2023), PO berangkat sendirian menuju Banjarnegara untuk bertemu Mbah Slamet, mengendarai Wuling hitam bernomor polisi D 1277 SAT.

"Pada 20 Maret 2023, korban PO datang sendirian dari Sukabumi menuju ke rumah Mbah Slamet di Banjarnegara menggunakan mobil Wuling warna hitam," ungkap Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto, Senin (3/4/2023), dikutip dari TribunJabar.id.

Tiga hari berlalu, tepatnya pada Kamis (23/3/2023), PO kemudian mengirim chat WhatsApp ke anaknya, SL.

Dalam pesan tersebut, seolah PO sudah memiliki firasat hidupnya tak panjang lagi.

Ia meminta kepada SL agar menghubungi aparat jika tak ada kabar dari dirinya hingga Minggu (26/3/2023).

"Misal tidak ada kabar sampai hari minggu langsung aja ke lokasi bersama aparat," ujar Hendri menirukan pesan PO pada SL.

Tak hanya itu, PO juga menyertakan lokasi rumah Mbah Slamet yang berada di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, pada SL.

"Selain itu juga sempat mengirimkan pesan WhatsApp yang isinya, 'Takut Ayah mati, ini Share Loc Pak Slamet' dan pesan berisi, 'Ini di rumah Slamet. Btw, jaga-jaga kalau umur ayah pendek'," sambung Hendri.

Sehari setelah mengirimkan pesan pada SL, PO kemudian tidak bisa dihubungi.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved