Daftar Fenomena Langit terjadi di Bulan April 2023, Gerhana Matahari Hibrida Terjadi Sebelum Lebaran
Memasuki bulan April 2023, seperti bulan sebelumnya, akan ada peristiwa fenomena langit langka, gerhana matahari hybrid hingga bulan purnama pink
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Memasuki bulan April 2023, seperti bulan sebelumnya, akan ada peristiwa fenomena langit.
Kali ini persitiwa yang terjadi merupakan fenomena langka bahkan bisa disaksikan di Indonesia.
Satu di antaranya adalah akan terjadinya gerhana matahari hybrid atau juga disebut gerhana matahari hibrida.
Sejatinya, fenomena langit merupakan sesuatu yang umum terjadi.
Secara ilmiah fenomena langit terjadi karena gejala alam di langit atau antariksa.
Baca juga: Fenomena Langka Bulan Sabit dan Bintang Berdampingan di Malam ke-2 Ramadhan 2023, Ini Kata BMKG
Seperti fase peredaran benda langit bersilang dengan garis yang sama agau berdekatan satu sama lain.
Selain gerhana matahari hibrida, masih ada beberapa fenomena langit lainnya.
Berikut Tribunjabar.id himpun daftar fenomena langit yang terjadi di bulan April 2023, dilansir dari Kompas.com.
1. Bulan Purnama Merah Muda atau Pink Moon
Masyarakat umum bisa menyaksikan fenomena langit bulan purnama satu ini.
Fenomena bulan purnama di bulan April 2023 ini disebut Pink Moon.
Dikutip dari bobo.grid.id, bulan purnama disebut Pink Moon karena dikaitkan dengan mekarnya tanaman Phlox Subulata (bunga liar merah muda) di musim semi.
Oleh karena itu, nama Pink Moon sebenarnya tida merujuk pada bulan purnama yang terjadi.
Bulan purnama atau full moon sendiri terjadi karena seluruh permukaan bulan mendapatkan penerangan penuh cahaya dari matahari.

Fenomena ini terjadi ketika bulan dan matahari berada di sisi bumi yang berseberangan satu sama lain.
Adapun bulan purnama merah muda ini akan terjadi antara 5 dan 6 April 2023 malam.
Menjelang Idulfitri 2023, hal yang sayang dilewatkan untuk melihat fenomena langit di bulan April 2023 adalah gerhana matahari hibrida.
Gerhana matahari hybrid merupakan gerhana matahari yang akan mengalami dua fase gerhana secara bersamaan.
Dua fase gerhana tersebut yaitu gerhana annular (gerhana cincin) dan gerhana total.
Bentuk gerhana annular metahari akan terlihat seperti membentuk cincin api.
Cincin api itu berasal dari matahari yang tertutup oleh bulan di depannya.
Setelah gerhana annular, beberapa detik fase berikutnya terjadi gerhana matahari total dan kembali menjadi annular.
Pada dasarnya gerhana matahari terjadi ketika bulan menghalangi matahari.

Dikutip dari Instagram @infoastronomy, dalam prosesnya, bulan mengitari bumi dalam jalur orbit elips.
Maka ada masanya bulan di jarak terdekat, ada pula di jarak terjauh.
Demikian perubahan jarak bulan di orbitnya itulah membuat bayangan yang dibentuk berubah-ubah.
Fase gerhana matahari hibrida ini terjadi berurutan, maka pengamat di berbagai titik jalur gerhana dapat mengalami fenomena berbeda.
Oleh karena itu, pengamatan di satu titik jalur gerhana tidak bisa melihat kedua gerhana cincin dan gerhana total secara bersamaan.
Sebagian wilayah mungkin hanya bisa melihat gerhana matahari parsial.
Ada juga beberapa wilayah lain yang bisa melihat gerhana matahari hibrida total.
Nah, gerhana matahari hibrida ini akan terjadi pada 20 April 2023 atau dua hari sebelum Lebaran 2023 atau Idulfitri 2023.
Peristiwa ini juga bisa disaksikan di sejumlah wilayah Indonesia.
Baca juga: BMKG Ungkap Penyebab Fenomena Hujan Es, Seperti yang Terjadi di Simpenan Sukabumi
3. Konjungsi Venus dan Gugusan Bintang
Sebelum Hari Raya Idulfitri 2023, akan terjadi konjungsi antara planet Venus yang cerah dengan dua gugusan bintang cantik di langit.
Konjungsi dalam astronomi berarti keadaan ketika sebuah planet tampak dekat dengan bulan, bintang, atau planet lainnya.
Gugus bintang pertama adalah Pleiades yang merupakan gugusan yang membentuk payung. Pleiades punya nama lain yakni 7 sisters.
Sementara yang kedua adalah Venusa dengan gugus bintang Hyades yang berbentuk mirip seperti huruf V.
Selain Venus dengan dua gugus bintang, ada juga bulan yang menambah kecantikan langit di malam tersebut.
4. Hujan Meteor Lyrid

Fenomena langka yang bisa disaksikan selanjutnya adalah Hujan Meteor Lyrid.
Fenomena ini akan berlangsung terjadi 15-29 April 2023.
Hujan meteor akan terjadi ketika bumi melewati puing-puing yang tertinggal dari komet dan asteroid di ruang angkasa.
Fenomena ini dinamai Lyrid bukan tanpa alasan. Lyrid berasal dari komet Thatcher yang mengorbit Matahari selama 415 tahun.
Hujan meteor ini merupakan salah satu hujan meteor tertua yang pernah tercatat dengan pengamatan sejak 687 SM.
Hujan meteor Lyrid dikenal dengan meteor cepat dan terang, meskipun tidak secepat atau sebanyak Perseid yang terjadi di Bulan Agustus.
Meski berlangsung selama 14 hari, puncaknya yang bisa disaksikan adalah pada malam tanggal 22 April.
Saat momentum puncak, kita bisa melihat sekitar 18 meteor per jam di langit. Kalau beruntung, kita juga bisa melihat 100 meteor.
Nah, itulah daftar fenomena langit yang akan terjadi di bulan April 2023.
fenomena langit
Gerhana Matahari Hibrida
gerhana matahari hybrid
gerhana matahari
April 2023
Idulfitri 2023
Lebaran 2023
bulan purnama
Pink Moon
hujan meteor
Daftar 5 Fenomena Langit Sepanjang Bulan Agustus 2025, Termasuk Puncak Hujan Meteor Perseid |
![]() |
---|
Malam Ini Ada Fenomena Langit Hujan Meteor Lyrid, Sudah Diamati Sejak 2.700 Tahun Lalu |
![]() |
---|
Cara Melihat Puncak Hujan Meteor Lyrid 21-22 April 2025 di Indonesia, Cek Juga Jadwalnya |
![]() |
---|
Siap-siap Sabtu 12 April 2025 Ada Fenomena Pink Moon, Apakah Bisa Disaksikan di Indonesia? |
![]() |
---|
5 Fenomena Astronomi pada April 2025, Ada Pink Moon hingga Hujan Meteor Lyrid, Lengkap Jadwalnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.