Piala Dunia U20 Batal di Indonesia

Sanksi FIFA Sudah Pasti, Erick Thohir Berjuang Hukuman Ringan: Jangan Mimpi Piala Dunia 2034 Dulu

Sanksi FIFA untuk Indonesia setelah pencabutan tuan rumah Piala Dunia U-20, pasti akan datang. Ketua PSSI Erick Thohir berjuang sanksi FIFA ringan.

Editor: Kisdiantoro
Capture Kompas TV
Sanksi FIFA untuk Indonesia setelah pencabutan tuan rumah Piala Dunia U-20, pasti akan datang. Ketua PSSI Erick Thohir berjuang sanksi FIFA ringan. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTASanksi FIFA untuk Indonesia setelah pencabutan tuan rumah Piala Dunia U-20, pasti akan datang.

Antisipasi agar sepak bola Indonesia tak dikucilkan dari dunia internasional, kini Ketua Umum PSSI Erick Thohir sedang berjuang agar sanksi itu kadarnya ringan.

Agar Indonesia tak disanksi berat, Erick Thohir akan fokus pada dua tugas yang diberikan dari Presiden Jokowi.

Dia meminta agar Indonesia tidak perlu memikirkan atau bermimpi menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034.

Sebab, mengupayakan agar Indonesia tidak mendapat sanksi berat dari FIFA yang menjadi prioritas.

Baca juga: Gibran Rakabuming Sebut Erick Thohir Sudah Siapkan Plan B dan C, Minta Jangan Bahas U-20 Lagi

“Saya rasa hari ini kita jangan berpikir terlalu jauh dengan mimpi 2034 dengan (menjadi tuan rumah) PIala Dunia 2034, lalu (tuan rumah) Olimpiade yang sudah disampaikan pada saat G20 antara President IOC Thomas Bach dengan Indonesia. Saya rasa dengan berat hati kita harus selesaikan hal ini dulu,” ujar Erick saat menjawab pertanyaan media di Istana Presiden, Jakarta, Jumat (31 Maret 2023). Menurut Erick, Presiden menegaskan agar PSSI saat ini fokus berusaha agar Indonesia tidak sampai terkena sanksi.

Salah satu usaha yang perlu dipikirkan adalah dengan percepatan penyusunan Buku Cetak Biru Persepakbolaan Indonesia.

Dia menambahkan, Presiden juga meminta agar perencanaan transformasi sepakbola dalam Buku Cetak Biru itu harus sampai ke tahun 2045.

Apa target yang ingin dicapai Indonesia sebenarnya pada tahun 2045? Di tahun itu kita juga berencana menjadikan negara ini sebagai terbesar keempat atau kelima di dunia. Erick juga menyebutkan pada tahun mendatang itu Indonesia juga akan dihuni oleh 280 juta penduduk dan 55 persen diantaranya adalah anak muda.

“Ini tujuan transformasinya apa? Apakah tetap mau jago kandang, atau mau ada prestasi lain di luar negeri? Ini akan menjadi bahan negosiasi dengan FIFA. Supaya tadi, sanksinya ada, tetapi jangan yang terberat. Itu pun saya belum tahu, apakah (sanksi) administrasi atau apa. Tetapi jangan seperti (sanksi yang dijatuhkan pada) 2015,” ujar Erick.

Seperti diketahui, FIFA pernah mengucilkan Indonesia dari persepakbolaan dunia pada tahun 2015. Lalu Presiden Joko Widodo memerintahkan Erick Thohir yang saat itu belum masuk ke pemerintahan untuk negosiasi dengan FIFA agar Indonesia dibebaskan dari sanksi.

Akhirnya pada tahun 2016, Indonesia terbebas dari sanksi pembekuan itu.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved