Cerita Mistis di Gua Masigit Sukabumi, Sering Terdengar Lantunan Selawat dan Batu Putri Kembar

Kisah mistis kerap terdengar di wilayah pesisir pantai selatan Sukabumi, Jawa Barat.

Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Giri
Tribun Jabar/M Rizal Jalaludin
Gua Masigit di pesisir pantai di Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Sukabumi, M Rizal Jalaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Kisah mistis kerap terdengar di wilayah pesisir pantai selatan Sukabumi, Jawa Barat.

Kisah-kisah misterius terus berkembang dari masa ke masa, dari generasi ke generasi.

Satu di antaranya ada di Gua Masigit yang terletak di pesisir Pantai Embe di kawasan jalur pantai Loji di Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Masigit adalah masjid dalam bahasa Indonesia.

Tribunjabar.id, menelusuri keberadaan Gua Masigit yang terletak di antara himpitan karang berukuran besar di area Pantai Karang Embe.

Penjaga Pantai Karang Embe, Erik Krisnalan, menjelaskan, penamaan Gua Masigit bukan tanpa alasan.

Lantunan selawat konon kerap terdengar dari dalam gua dengan ukuran lubang seukuran tubuh orang dewasa.

"Jadi dari cerita sesepuh dulu di sini itu sering terdengar suara seperti aktivitas keagamaan di dalam gua, lantunan selawat, kegiatan layaknya di sebuah masjid," ujar Erik via telepon, Jumat (24/3/2023).

Baca juga: Petani Penyadap Getah Pinus Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi Gerudug Kantor BKSDA Jabar

Pria yang akrab disapa Bah Doyok ini menceritakan, dua batu yang berhimpitan dan membentuk gua itu merupakan wujud dari dua putri kembar.

"Menurut cerita sesepuh di sini, batu-batu tersebut merupakan perwujudan dari dua putri kembar bernama Kinasih dan Kenting Manik," ucapnya.

Namun, dia tidak menjelaskan secara mendetail mengenai kisah putri Kinasih dan Kenting Manik tersebut.

Keberadaan Gua Masigit ini tak banyak diketahui, sebab kerap menghilang jika air laut sedang pasang.

Baca juga: Kisah Legenda Kawasan Citameng dan Sawah Lega di Garut, Puluhan Tahun Jadi Tempat Ngabuburit Favorit

Di lokasi itu, terdapat empat batu karang yang seolah menjadi tameng yang menutupi keberadaan Gua Masigit atau yang kerap disebut Gua Batu Masigit.

"Dulu itu konon gua ini memiliki ukuran lubang yang cukup luas, entah karena faktor alam atau penyebab lainnya, salah satu batu yang ada di atas mulut gua ambrol hingga akhirnya menutupi sebagian besar mulut gua," kata Erik. (*)

Baca berita lainnya di googlenews

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved