Ramadhan 2023

Bacaan Niat dan Tata Cara Salat Witir setelah Tarawih Ramadhan, Lengkap dengan Doa Setelahnya

Salat witir menjadi salah satu amalan sunnah yang dilakukan setelah salat tarawih Ramadhan. Berikut bacaan niat serta tata caranya.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Canva
Ilustrasi seseorang sedang melaksanakan amalan sunnah salat witir setelah salat tarawih di bulan Ramadhan. 

TRIBUNJABAR.ID - Salat witir menjadi salah satu amalan sunnah yang dilakukan setelah salat tarawih Ramadhan. Berikut bacaan niat serta tata caranya.

Salat witir adalah salat sunnah yang dikerjakan pada malam hari dengan rentang waktu setelah isya hingga memasuki waktu subuh.

Setiap bulan Ramadhan, umat Muslim biasanya rutin melaksanakan salat witir ini sebagai penutup salat tarawih.

Perintah menjalankan salat witir pernah disampaikan Nabi SAW dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim. Rasulullah bersabda:

“Jadikanlah akhir shalat kalian di malam hari dengan shalat witir.” (HR. Bukhari 998 dan Muslim 749).

Bolehkah melakukan salat witir hanya satu rakaat?

Dalam hal ini para ulama berbeda-beda pendapat. Namun, menurut Imam As-Syafi‘i, satu rakaat sudah termasuk salat witir.

Baca juga: Contoh Materi Kultum Ramadhan tentang 5 Amalan Sunnah saat Berpuasa, Lengkap dengan Mukadimah

Bacaan Niat Salat Witir

Adapun bacaan niat salat witir satu rakaat yaitu:

أُصَلِّيْ سُنَّةً مِنَ الْوِتْرِ رَكْعَةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatan minal witri rak’atan lillahi ta’âlâ

Artinya: “Aku niat shalat sunnah witir satu rakaat karena Allah ta’ala.”

Sementara untuk niat salat witir tiga rakaat yaitu:

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa

Artinya: “Saya berniat shalat witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma’muman/imaman) karena Allah ta’alaa.”

Tata Cara Salat Witir

Ilustrasi kelompok Muslim sedang menjalankan ibadah salat witir setelah salat tarawih di bulan Ramadhan.
Ilustrasi kelompok Muslim sedang menjalankan ibadah salat witir setelah salat tarawih di bulan Ramadhan. (freepik.com)

Salat witir dikerjakan di akhir rangkaian salat tarawih sebanyak 8 atau 20 rakaat.

Adapun tata cara salat witir yaitu:

1. Membaca niat salat witir

2. Tata cara witir seperti salat pada umumnya

3. Apabila jumlah rakaat yang dilakukan melebihi dari satu rakaat, salat witir bisa dilakukan dengan dua cara.

- Melakukan shalat witir tiga sampai sebelas rakaat dengan satu kali takbiratul ihram dan satu salam.

- Melakukan salat witir tiga rakaat dengan dikerjakan dengan dua rakaat kemudian salam. Lalu, dilanjutkan dengan salat satu rakaat yang diakhiri dengan salam.

4. Tutup dengan doa setelah sholat witir dan niat berpuasa esok hari.

Baca juga: Full Sebulan, Ini Kegiatan Ramadhan 2023 di Masjid Agung Palabuhanratu, Termasuk Pentas Seni Islami

Doa Setelah Salat Witir

Setelah melaksanakan salat witir, ada bacaan doa yang bisa dipanjatkan yaitu:

اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْـأَلُكَ اِيْمَانًا دَائِمًا، وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا، وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا، وَنَسْأَلُكَ عَمَلاً صَالِحًا، وَنَسْأَلُكَ دِيْنًاقَيِّمًا، وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيْرًا، وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ، وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الْغِنَاءَ عَنِ النَّاسِ. اَللّٰهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخُشُّعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا اَللهُ يَااَللهُ يَااَللهُ يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Allahumma innaa nas’aluka iimaanan daaimaan, wan’asaluka qalban khaasyi’an, wanas’aluka ‘ilman naafi’an, wanas’aluka yaqiinan shaadiqon, wanas’aluka ‘amalan shaalihan, wanas’aluka diinan qayyiman,

Wanas’aluka khairan katsiran, wanas’alukal ‘afwa wal’aafiyata, wanas’aluka tamaamal ‘aafiyati, wanas’alukasyukra ‘alal ‘aafiyati, anas’alukal ghinaa’a ‘aninnaasi.

Allahumma rabbanaa taqabbal minnaa shalaatanaa washiyaamanaa waqiyaamanaa watakhusy-syu’anaa watadhorru’anaa wata’abbudanaa watammim taqshiiranaa yaa allaahu yaa allaahu yaa allaahu yaa arhamar raahimiin.

Washallallaahu ‘alaa khairi khalqihi muhammadin wa’alaa aalihi washahbihi ajma’iina, walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiina.”

Artinya:

“Wahai Allah. Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu iman yang tetap, kami memohon kepada-Mu hati yang khusyu’, kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, kami memohon kepada-Mu keyakinan yang benar, kami memohon kepada-Mu amal yang shaleh, kami memohon kepada-Mu agama yang lurus,

kami memohon kepada-Mu kebaikan yang banyak, kami memohon kepada-Mu ampunan dan afiat, kami memohon kepada-Mu kesehatan yang sempurna, kami memohon kepada-Mu syukur atas kesehatan, dan kami memohon kepada-Mu terkaya dari semua manusia.

Wahai Allah, Tuhan kami. Terimalah dari kami shalat kami, puasa kami, shalat malam kami, kekhusyu’an kami, kerendahan hati kami, ibadah kami. Sempurnakanlah kelalaian atau kekurangan kami,

Wahai Allah Wahai Allah Wahai Allah Wahai Dzat yang Paling Penyayang diantara para penyayang. Semoga rahmat Allah tercurahkan kepada sebaik-baiknya makhluk-Nya, Muhammad, keluarga dan sahabatnya semua, dan segala puji milik Allah, Tuhan semesta alam.”

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved