Perbaikan Jembatan di Jalur Pantura Dipastikan Rampung Sebelum Arus Mudik Lebaran 2023, Kini Dikebut

Proses perbaikan dua jembatan yang berada di jalur alternatif dan jalur utama Pantura tersebut tengah dikebut serta sudah memasuki tahap akhir.

Tribun Cirebon/ Ahmad Imam Baehaqi
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Ariek Indra Sentanu (kedua kanan), beserta jajarannya saat mengecek kesiapan jalur arus mudik Lebaran 2023 di Jalan Kalijaga, Kota Cirebon, Selasa (21/3/2023). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID CIREBON - Kapolres Cirebon Kota, AKBP Ariek Indra Sentanu, memastikan perbaikan jembatan di jalur Pantura rampung sebelum arus mudik Lebaran 2023.

Saat ini, terdapat dua jembatan di jalur mudik wilayah hukum Polres Cirebon yang tengah diperbaiki, yakni Jembatan Sigranela Pegagan dan Jembatan Kalijaga Kota Cirebon.

Ia memastikan, proses perbaikan dua jembatan yang berada di jalur alternatif dan jalur utama Pantura tersebut tengah dikebut serta sudah memasuki tahap akhir.

"Kami sudah berkoordinasi dengan kontraktornya, dan dipastikan perbaikannya selesai sebelum arus mudik," kata Ariek Indra Sentanu saat ditemui usai pengecekan jalur mudik di Jalan Kalijaga, Kota Cirebon, Selasa (21/3/2023).

Baca juga: Cek Jalur Mudik Lebaran 2023, Kapolres Cirebon Kota Pastikan Jalan Siap Dilintasi Para Pemudik

Ia mengatakan, diperbaikinya jembatan di jalur Pantura itu pun bertujuan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan kepada para pemudik yang melintasinya pada momen arus mudik Lebaran 2023.

Bahkan, berdasarkan data dari Kementerian PUPR terdapat tujuh jembatan di sepanjang jalur Pantura yang diperbaiki karena usianya telah mencapai lebih dari 30 tahun.

Dari tujuh jembaran tersebut, empat di antaranya berada di wilayah Cirebon, di antaranya, Jembatan Kalijaga, Jembatan Kanci, Jembatan Karangsambung, dan Jembatan Sigranela Pegagan.

"Ditargetkan, akhir Maret 2023 atau awal April 2023 proses perbaikan dua jembatan di wilayah hukum Polres Cirebon Kota akan selesai," ujar Ariek Indra Sentanu.

Ia mengakui, proses perbaikan jembatan tersebut menjadi trouble spot kepadatan arus lalu lintas, karena arus kendaraan yang seharusnya dua jalur dijadikan satu jalur melalui penerapan contra flow.

Namun, jika prosesnya selesai maka dua jalur kendaraan bakal dibuka kembali, sehingga dipastikan tidak menjadi titik kepadatan arus lalu lintas seperti saat perbaikan jembatan.

"Seperti halnya di Jembatan Kalijaga, selama perbaikan terjadi bottle neck, tetapi ketika selesai dan dibuka kembali dua jalur dipastikan lalu lintasnya lancar," kata Ariek Indra Sentanu.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved