Kembali ke Era 1980-an, Kunjungi Museum 198X Bandung dengan 3.300 Koleksi Mainan Tempo Dulu

"Setiap kali kita lagi nyalain lampu museum. Sebenarnya secara perlahan sedang ngancurin koleksi mainan. Paling awet kalau udah matiin lampu"

|
Penulis: Nappisah | Editor: Adityas Annas Azhari
Tribun Jabar/Nappisah
Bernostalgia dengan koleksi mainan di Museum Mainan 198X di Jalan Sunda No 39, Kota Bandung. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Siapa sangka, toko mainan Zero Toys terdapat galeri bawah tanah atau Museum Mainan 198X yang menyimpan 3.300 koleksi berada di Jalan Sunda No 39, Kota Bandung

Aldo Ikhwanul Khalid , pemilik museum ini mengumpulkan mainan vintage dari era 1980-1990 sejak tahun 2008 silam. 

"Nama dari museum, sebagai ciri bahwa mainan yang ada disini pada era 80-an, X itu kan bisa 81-89. Jadi disimpulkan 198x," ujarnya, saat ditemui Tribunjabar.id di Museum 198X, Minggu petang (19/3/2023). 

Bernostalgia dengan koleksi mainan di Museum Mainan 198X di Jalan Sunda No 39, Kota Bandung.
Bernostalgia dengan koleksi mainan di Museum Mainan 198X di Jalan Sunda No 39, Kota Bandung. (Tribun Jabar/Nappisah)

Toko Mainan Zero Toys sendiri telah ada sejak tahun 1999 bersama empat orang kawannya sehingga tercetus toko yang berdiri hampir 24 tahun. 

Sebelum berkeliling museum, Aldo meminta pengunjung menebak pintu rahasia di Toko Mainan Zero Toys untuk menghubungkan ke galeri bawah tanah. 

Baca juga: Sejarah Pasar Gembrong, Pasar Mainan di Jakarta yang Baru Saja Terbakar

Di dalam ruangan dengan luas 20 meter persegi ini dipenuhi jajakan mainan vintage yang siap dijual. 

Anda akan tertegun dengan pintu rahasia dari Toko ini, saat tiba di ruang penghubung terdapat pajangan dinding yang bertuliskan "welcome to the past"

Bernostalgia dengan koleksi mainan di Museum Mainan 198X di Jalan Sunda No 39, Kota Bandung.
Bernostalgia dengan koleksi mainan di Museum Mainan 198X di Jalan Sunda No 39, Kota Bandung. (Tribun Jabar/Nappisah)

Tak lupa, foto presiden ke-2 Soeharto yang terbingkai di dinding menyambut pengunjung seakan mengajak kembali mengingat era 80-an. 

Sensasi mengenang masa kecil akan terasa, begitu anda melihat koleksi mainan lawas yang terjajar rapi dan terawat dengan baik. 

Baca juga: Rudi Hermawan Ubah Limbah Kayu Jadi Kendaraan Mainan Bernilai Ekonomis, Harganya hingga Rp 500 Ribu

Aldo Ikhwanul Khalid menuturkan, terdapat tiga zona di Museum 198X. Ia mengajak untuk berkeliling di area pertama menyajikan mainan dari karakter film kartun dan komik. 

Pada area ini dilengkapi dengan alat pemutar video serta televisi tempo dulu yang masih berfungsi. 

Bernostalgia dengan koleksi mainan di Museum Mainan 198X di Jalan Sunda No 39, Kota Bandung.
Bernostalgia dengan koleksi mainan di Museum Mainan 198X di Jalan Sunda No 39, Kota Bandung. (Tribun Jabar/Nappisah)

Selanjutnya, pengunjung akan diajak untuk menjelajahi area kedua yang dijuluki sebagai ruang TVRI.  "Semua karakter dari kartun yang ditayang di TVRI ada di sini," imbuhnya. 

Ia menuturkan, di era tersebut hanya TVRI stasiun pertama di Indonesia yang tayang di televisi. 

Baca juga: WASPADA Ada Kartu Mainan Anak Rp 1000 yang Sedang Trend, Ternyata Terkoneksi ke Situs Judi Online

Pengunjung akan mendapati gerobak penjual mainan keliling yang dipenuhi mainan dari mulai komik lawas sampai pesawat rakitan jadul.

Untuk sampai ke ruangan ketiga, anda akan menuruni tangga. Begitu sampai disambut dengan koleksi mainan star wars yang terpampang begitu apik dalam etalase khusus. 

Museum Mainan 198X di dalam Toko Mainan Zero,  Jalan Sunda, Kota Bandung
Museum Mainan 198X di dalam Toko Mainan Zero, Jalan Sunda, Kota Bandung (TribunJabar/Nappisah)

Mainan ikonik ultraman, gundam, voltes hingga dindong yang dapat dimainkan tersimpan rapi di ruangan terakhir. 

 Saat berkeliling, Aldo Ikhwanul Khalid secara detail menjelaskan setiap karakter mainan, layaknya seorang tour guide. 

Sampai saat ini, Museum Mainan 198X dapat dikunjungi saat akhir pekan dari jam 11.00-17.00.  "Alasannya lebih efisiensi, kami ingin melindungi koleksi mainan yang ada di sini," katanya.

Baca juga: Asyiknya Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Ajak Ameena Borong Mainan dan Naik Animal Ride di Mall

Kondisi mainan, kata ia, dalam keadaan baru. Namun, seiring berjalanya waktu warnanya akan memudar akibat efek dari pencahayaan lampu. 

"Kami kontrol temperaturnya. Karena yang paling jahat kalau buat barang mainan ini disimpan. Bahkan biarpun lampu rendah tapi mereka juga ada kandungan UV. Setiap kali kita lagi nyalain lampu museum. Sebenarnya secara perlahan sedang ngancurin koleksi mainan. Paling awet kalau udah matiin lampu gelap total," jelasnya.

Bernostalgia dengan koleksi mainan di Museum Mainan 198X di Jalan Sunda No 39, Kota Bandung.
Bernostalgia dengan koleksi mainan di Museum Mainan 198X di Jalan Sunda No 39, Kota Bandung. (Tribun Jabar/Nappisah)

Kunjungan museum ke depan, kata ia, akan memberlakukan tiket dengan mendapat satu gelas minuman yang akan disediakan. 

Ia menambahkan, terdapat tiga fungsi museum yakni konservasi, edukasi, dan rekreasi. 

Baca juga: Viral! Sosok Kakek di Majalengka Jago Main Lato-lato Dipuji Warganet, Ingat Dulu Punya Mainan Ini

"Ingin melestarikan mainan dari era 80-an, terutama yang mainan pop culture. Sisi edukasi dengan memberi penjelasan serta gambaran pada pengunjung bagaimana mainan tempo dulu dan yang pasti sisi rekreasi dapat terasa ketika merasakan sensasi mainan di era tersebut," pungkasnya. (*) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved