Kasus Flu Burung Ditemukan di Sumedang Setelah Enam Unggas Mati Mendadak, Peternak Dikarantina

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Enam ekor ayam kampung dan tiga ekor bebek mati tiba-tiba di Sumedang.

Kasus kematian unggas itu kemudian dinyatakan positif terpapar flu burung (Avian influenza). 

Matinya sembilan unggas itu terjadi di Desa Girimukati, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.

Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Sumedang sudah melakukan tindakan dengan mengarantina peternak di wilayah tersebut. 

Namun, di samping melakukan karantina, peternak juga diimbau memeriksakan diri ke dokter dan melapor jika mereka merasakan sakit.  

"Ini kan zoonosis (ditularkan hewan ke manusia). Kalau peternaknya sakit, segera melapor," kata Kepala Disnakkan Sumedang, Nandang Suparman, kepada TribunJabar.id, Senin (20/3/2023).

Dia mengatakan, langkah itu dilakukan untuk mencegah akibat buruk yang lebih luas.

Meski, lokasi ditemukannya unggas mati baru di satu tempat. 

Baca juga: Ditemukan Kasus Positif Flu Burung di Sumedang, Disnakan Minta Masyarakat Tak Panik Jelang Ramadhan

Nandang Suparman mengatakan kasus unggas mati mendadak terjadi di Desa Girimukti pada 6 Maret 2023.

Pemiliknya kemudian melaporkan kejadian itu ke pemerintah desa, lalu informasinya sampai ke Dinas Peternakan dan Perikanan Sumedang. 

"Petugas kami turun ke lokasi  mengambil sampel darah untuk diserahkan ke Balai Veteriner Subang, lalu memusnahkan unggas mati itu," kata Nandang.

Baca juga: 8.000 Ayam Sudah Divaksin Flu Burung, DKPP Kota Bandung Sarankan Warga Beli Daging Ayam Seperti Ini

Pada 10 Maret 2023, hasil pengecekan di labolatorium veteriner sudah ada. Nyatanya, unggas-unggas mati itu positif Avian influenza.

"Ini juga imbauan, jika ada ternak tiba-tiba sakit dan masih sempat disembelih, lebih baik berhati-hati. Kita memang tidak tahu itu flu burung atau bukan, tetapi untuk berhati-hati khawatir unggas yang sakit mendadak itu terinfeksi," katanya. (*)