Viral Iring-iringan Presiden Jokowi Lewati Jalan Rusak Ekstrim di Blora, Moge Patwal sampai Jatuh

TRIBUNJABAR.ID - Sebuah video viral beredar di media sosial memperlihatkan iring-iringan Presiden Jokowi yang melintasi jalan rusak di Blora, Jawa Tengah.

Diketahui Presiden Jokowi memiliki agenda kunjungan kerja ke Blora pada Jumat (10/3/2023) lalu.

Untuk sampai di tempat tujuan, rombongan Jokowi harus melintasi jalanan yang rusak berat.

Video iring-iringan Jokowi melintasi jalanan rusak itu viral di media sosial setelah dibagikan oleh akun TikTok @susilo_budi_blora.

Dalam video disebutkan bahwa para pejabat di Blora sendiri yang mengarahkan rombongan orang nomor satu di Indonesia itu melewati jalanan yang rusak.

"Pejabat blora pinter rombongan Jokowi dilewat ke jalur ekstrim," tertulis dalam video tersebut.

Jalanan dalam video itu memang terlihat sangat "ekstrim" dengan kontur tanah yang penuh lumpur dan becek.

Baca juga: Jalan Rusak yang Sebabkan Moge Patwal Jokowi Jatuh, Ganjar Pranowo Beralasan Begini

Saking ekstrimnya, salah satu motor pengawalan bahkan sampai terjatuh ketika melewati jalanan tersebut.

Setelah petugas patwal berhasil kembali mendirikan motornya, mobil iring-iringan Presiden Jokowi menyusul di belakangnya.

Hingga artikel ini ditulis, video tersebut telah disaksikan lebih dari lima juta kali.

Para warganet pun menyinggung kepala daerah yang seharusnya bertanggung jawab atas jalanan rusak tersebut di kolom komentar.

"Iki panitia ne pinter,tdk menutupi keadaan jalan rusak," tulis salah seorang warganet.

"Kan jadi pertanyaan... Anggarannya kemana??," kata warganet lainnya.

"Setelah itu kepala daerah langsung dipanggil," timpal warganet lainnya.

Kata Ganjar Pranowo

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo buka suara soal viralnya jalanan rusak di Blora tersebut.

Menurutnya, dalam dua tahun terakhir pemerintah sedang mengalihkan fokus anggaran ketika terjadi pandemi Covid-19.

Hal itu membuat perbaikan dan peningkatan kualitas infrastruktur jalan yang berada di Jawa Tengah belum bisa dilakukan.

"Problem kita dua tahun kemarin tidak gak bangun (jalan), sehingga dana refocusing untuk yang lain, sekarang kondisinya jadi lumayan, lumayan dedel duwel (rusak parah)," ucap Ganjar saat mengunjungi Sragen, Senin (13/3/2023) dikutip dari TribunSolo.

Selain itu, Ganjar menyebut ada tiga faktor lain yang membuat jalan-jalan di Jawa Tengah rusak parah.

Satu diantaranya adalah truk dengan tonase berlebih atau truk odol.

Baca juga: Demokrat Mengaku Dengar Ada Orang Jokowi yang Ingin Pertahankan Kekuasaan sampai 30 Tahun ke Depan

"Kemudian dihajar lagi satu, hujan deras ekstrim, dua bencana, ketiga tadi ketemu beberapa truk yang memang odol, dimensinya tinggi, load-nya tinggi," ucapnya.

Faktor yang ketiga, menurut Ganjar, harus ada penertiban. Itu tidak bisa hanya dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Ada sejumlah instansi terkait yang harus digandeng diajak turun tangan bersama menertibkan itu.

"Butuh keterlibatan dari kementerian, kepolisian, terus pemilik truk," ujar dia.

"Kemarin, pak Presiden di Bulog, (saya nemu) truk yang tonase maksimalnya 5 ton tapi angkut 12/13 ton," jelasnya.

"(Saya bilangin), 'ojo okeh-okeh (jangan banyak-banyak)', (dijawab sopir truk), 'disuruh bose'. Ini bosnya mesti diajak bicara," tambahnya.

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.