Siswa SLB Negeri Trituna Subang Mahir Tata Boga, Hasilkan Produk Kuliner Kekinian Dijual via Medsos
Dalam rangka melatih keterampilan siswa-siswi berkebutuhan khusus, SLB Negeri Trituna Subang memberikan pelatihan tata boga kepada para siswanya.
Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Darajat Arianto
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Subang, Ahya Nurdin
TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Dalam rangka melatih keterampilan siswa-siswi berkebutuhan khusus, SLB Negeri Trituna Subang memberikan pelatihan tata boga kepada para siswanya.
Guru SLB Negeri Trituna Subang Nadia Faudziah mengatakan, tujuan diadakannya keterampilan tata boga ini tak lain untuk membekali anak berkebutuhan khusus supaya bisa menjadi mandiri saat sudah lulus SLB nanti.
"Dengan keterampilan tata boga ini diharapkan anak-anak nanti dapat mandiri setelah lulus dari sekolah dan bisa mempunyai bekal keterampilan untuk bekal kehidupannya kelak," ujar Nadia, saat ditemui di stand UMKM di halaman Mapolres Subang, Rabu(15/3/2023)
Alumni Universitas Islam Nusantara (Uninus) Bandung tersebut juga mengatakan, siswa-siswi SLB Negeri Trituna memiliki potensi dan kegemaran untuk bisa mengembangkan bakat tata boga serta menghasilkan produk UMKM seperti sekarang ini.
"Mereka punya kemampuan untuk membuat produk berupa makanan antara lain bika ambon, pangsit goreng, makaroni, sarikaya manis, keripik talas dan lain sebagainya," Kata Nadia.
Produk kuliner yang dihasilkan oleh siswa SLB ini dipasarkan ke masyarakat sekitar Subang dan juga melalui media sosial.
"Pemasaran produk UMKM siswa SLB ini masih dikisaran Subang," ucapnya
Nadia mengatakan ada proses pembelajaran yang bertahap dan sedikit sulit untuk diterapkan kepada siswa-siswi SLB agar bisa membuat produk UMKM tersebut.
"Dalam mendidik kemandirian anak, tentunya ada kesulitan seperti cara berkomunikasi, kemudian anak juga masih ada yang belum bisa mengolahnya dengan baik," katanya.
"Kita berikan pembelajarannya secara bertahap, dari mulai pengenalan bahan baku. Kemudian cara pembuatannya itu bagaimana kita beri contoh kepada anak-anak seperti mengolah bahan baku, memasak, dan memberi bumbu," ujar Nadia.
Menurutnya, seorang siswa yang berkebutuhan khusus bisa melakukan hal itu dengan waktu beberapa kali pembelajaran praktek kurang lebih 1 sampai 2 minggu.
"Kita sebagai pengajar harus pintar merayu anak perlahan supaya anak ga jenuh, kita juga harus ekstra sabar mendidiknya," katanya.
Dia pun berharap, semoga anak didiknya lebih semangat lagi untuk belajar dan berkreasi membuat produk UMKM.
"Mudah-mudahan dengan hasil belajar ini, ke depan siswa SLB ini bisa sukses menjadi wirausahawan," ucap Nadia. (*)
Silakan baca berita Tribunjabar.id lainnya di GoogleNews
siswa SLB
kuliner
Subang
media sosial
pangsit goreng
makaroni
keripik
tata boga
Universitas Islam Nusantara
Kuliner Bandung, Sajian Nashville Platter Hingga Dirty Strawberry Latte Khas Kopi Cantel |
![]() |
---|
Kisah Wanita di Bandung Olah Daun Singkong Jadi Keripik Renyah, Kini Tembus Pasar Ekspor |
![]() |
---|
Kios Oleh-oleh yang Terbakar di Purwakarta Akan Ditata Ulang, Om Zein: Dibangun Gaya Julang Ngapak |
![]() |
---|
Viral Anggota DPRD Sesumbar Mau Rampok Uang Negar Depan Selingkuhan, Minta Maaf Didamping Istri |
![]() |
---|
Siap-siap Bandung Macet Akhir Pekan Ini 20-21 September 2025, Ada Pameran Mesin, Musik hingga CFD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.