Korban Kecelakaan Dokter Suntoro Akan Dimakamkan di San Diego Hills Karawang, Dekat Makam Istri

Jenazah dr Laurensius Suntoro akan dimakamkan di Kompleks Pemakaman San Diego Hills, Karawang.

Penulis: Andri M Dani | Editor: Giri
padna/tribun jabar
Suasana di TKP setelah tabrakan maut truk bermuatan sepeda motor dengan mobil ambulans, Senin (13/3/2023) pagi. Jenazah dr Laurensius Suntoro akan dimakamkan di Kompleks Pemakaman San Diego Hills Karawang. 

TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS – Jenazah dr Laurensius Suntoro akan dimakamkan di Kompleks Pemakaman San Diego Hills Karawang.

Dia telah diberangkatkan dari rumah duka di Kompleks Klinik “Berkah Medika” di Dusun Pasir Ipis RT 05 RW 2 Desa Sindangrasa, Kecamatan Banjaranyar, Ciamis, menuju rumah pemulasaraan di Bandung, Senin (13/3/2023) siang.

Dokter yang dikenal dekat dengan masyarakat tersebut meninggal di lokasi setelah mobil ambulans yang dikemudikannya bertabrakan “laga kambing” dengan truk pengangkut sepeda motor.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Banjar-Pangandaran, tepatnya di Dusun Cihideung, Desa Ciganjeng, tak jauh dari Pasar Ciganjeng, Padaherang, Pangandaran, Senin pukul 06.00.

“Tadi jenazah Pak Dokter tiba di rumah duka di kompleks klinik tersebut sekitar pukul 09.30. Setelah dimandikan dan dipulasara menurut keyakinan mendiang, jenazah dr Suntoro langsung dibawa ke Bandung setelah luhur. Tapi katanya akan dibawa dulu ke TMC di Tasikmalaya setelah itu baru ke Bandung,” ujar Kades Sindangrasa, Banjaranyar, Egi Suprayoga, kepada Tribun.

Ada dua anak Suntoro yang tinggal di Bandung.

Rencananya, jenazah Suntoro disemayamkan dulu di Bandung sebelum dimakamkan.

“Menurut informasi dari keluarga, rencananya jenazah dokter Suntoro akan dimakamkan di Kompleks Pemakaman San Diego Hills Karawang. Dekat makam istrinya,” katanya.

Dokter Sri, istri dari dr Suntoro, menurut Egi, meninggal dunia tiga tahun lalu. Dokter Sri sempat bertugas di Puskesmas Banjarsari sebagai dokter PTT.

Baca juga: Ngerinya Kondisi Lokasi Kecelakaan Maut Adu Banteng di Pangandaran, Warung Berantakan, Ambulan Rusak

Egi mengatakan, semasa hidup, Suntoro bersama istrinya tersebut mendirikan klinik tempat praktik di Dusun Pasir Ipis RT 05 RW 02, Desa Sindangrasa, bernama Klinik Berkah Medika.

Pasangan dokter tersebut tinggal di rumahnya yang berada di bagian belakang klinik.

“Klinik itu sudah lama, mungkin sudah lebih belasan tahun. Pasiennya banyak, tapi kebanyakan berasal dari luar daerah. Terutama, dari Jawa. Umumnya pasien stroke dan jantung. Di klinik tersebut ada tempat rawat inap,” jelas Egi.

Egi mengatakan, Suntoro berangkat pagi-pagi dari Pangandaran menggunakan mobil ambulans karena ada pasien yang sudah menunggu.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut Truk vs Ambulans di Pangandaran, Sopir Ambulans Terjepit

“Kebetulan beliau juga punya usaha penginapan di Pangandaran. Informasinya tadi pagi itu Pak Dokter dalam perjalanan dari Pangandaran menuju Pasir Ipis karena ada pasien emergency yang menunggu. Mungkin pasien jantung,” ucapnya.

Menurut Egi, Suntoro sangat toleran dan bermasyarakat.

Dia selalu ikut kegiatan-kegiatan masyarakat.

“Kalau diundang selalu datang. Sering menjadi donatur bila ada kegiatan-kegiatan PHBN (perayaan hari besar nasional) maupun PHBI (perayaan hari besar Islam). Terlebih kalau agustusan, beliau sangat berbaur dengan warga,” ujar Egi. (andri m dani)  

Baca berita lainnya di GoogleNews

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved