Bunga Abadi di Ranca Upas yang Dirusak Event Trail Konon Cuma Tumbuh di 3 Tempat di Dunia

Beberapa waktu lalu Tribun Jabar sempat memberitakan mengenai bunga rawa di Ranca Upas yang langka ini.

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Ravianto
istimewa
bunga rawa. Di Rancaupas bunga rawa tersebut kini masih tumbuh subur, di rawa tapi terlihat belum ditata namun kini banyak yang rusak karena dilindas motor saat event trail, Minggu (5/3/2023). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Event motor trail di Ranca Upas, Kabupaten Bandung, meninggalkan kerusakan alam.

Event tersebut sebelumnya ramai karena berakhir dengan pembakaran tiga motor panitia oleh peserta, Minggu (5/3/2023).

Kini, akibat event trail tersebut, 1,5 hektare lahan di Ranca Upas Bandung yang ditumbuhi bunga rawa langka, edelweiss Rawa, rusak parah.

Beberapa waktu lalu Tribun Jabar sempat memberitakan mengenai bunga rawa di Ranca Upas yang langka ini.

Langka karena kabarnya di Indonesia hanya tumbuh di dua tempat.

Sedangkan di luar negeri, konon hanya tumbuh di California, Amerika Serikat.

1,5 hektare lahan yang ditumbuhi bunga rawa langka, edelweiss rawa, di Rancaupas, Bandung, Rabu (8/3) rusak karena event motor trail
1,5 hektare lahan yang ditumbuhi bunga rawa langka, edelweiss rawa, di Rancaupas, Bandung, Rabu (8/3) rusak karena event motor trail (Tribun Jabar/ Lutfi AM)

Bunga rawa ini memiliki kesamaan dengan bunga edelweis yang terkenal, yakni tidak layu setelah dipetik.

Nama latih bunga abadi di Rancaupas tersebut adalah Syngonanthus flavidulus.

Dia berbentuk seperti payung, berwarna putih dan terdapat bintik-bintik hitam, diameter lingkarannya sekitar 3 centimeter dan memiliki tangkai yang panjang.

Baca juga: Event Trail Offroad di Bandung Juga Rusak Hutan Lindung dan Sungai Purba yang Tak Pernah Dijamah

Sedangkan daunnya berwarna hijau panjang dan lancip diujungnya, seperti daun pandan, namun tak memiliki wangi khas pandan.

Mungkin kini tak banyak orang yang tahu terdapat bunga yang karakternya seperti bunga edelweis.

Di Rancaupas bunga tersebut kini masih tumbuh subur, di rawa tapi terlihat belum ditata.

Rencananya bunga tersebut akan dibudidayakan oleh Pengelola Rancaupas.

Tentu jika bunga tersebut dibudidayakan akan menjadi spot, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.

Cluster Manager Kawah Putih, Rancaupas, dan Patuha Resort , Trisna Mulyana, mengungkapkan bahwa di Rancaupas itu sekitar tahun 1990 punya rawa yang di dalamnya menjadi habitat tumbuhnya sejenis bunga, yang disebut bunga rawa.

"Tapi karena memiliki karakter tidak membusuk maka saat itu dinamakanlah eidelwis rawa. Walaupun eidelwis pada umumnya tumbuh di puncak gunung di atas ketinggian 2.000 mdpl, tapi ini di habitat rawa bisa tumbuh," ujar Trisna, saat ditemui di Rancaupas, Mei 2021 silam.

Trisna mengungkapkan, kalangan muda pada saat itu menyebutnya eidelweis rawa.

"Dulu itu (bunga tersebut) terhampar di sekitar 2 hektare kawasan Rancaupas, walaupun ada perubahan masih ada satu spot di situ masih terdapat habitat yang cukup bagus," kata Trisna.

Trisna mengatakan, jadi ke depan tidak hanya penangkaran rusa timorensist yang ada Rancaupas.

"Generasi milenial diharapkan mengenal salah satu bunga rawa mirip eidelweis atau bunga abadi, yang tumbuh di Rancaupas," katanya.

Menurut Trisna, bunga tersebut di Jawa Barat, hanya ada di dua daerah, yakni Ciharus, Kamojang Kabupaten  Garut dan di Rancaupas.

"Sedangkan di Kalimantan, katanya sudah tak ada tapi kalau di California masih banyak," tuturnya.

Trisna mengatakan, ke depannya merupakan salah satu rencana pihaknya bunga tersebut akan dikembangkan, dijadikan daya tarik edukasi.

"Jika bunga tersebut terhampar di satu spot, maka akan terlihat indah dan tentu menjadi daya tarik tersendiri," ujarnya.

Trisna mengatakan, kalau tidak salah bunga rawa itu juga sama halnya dengan bunga edelweis telah masuk dalam kategori dilindungi.

"Jadi nantinya boleh dilihat tak boleh dipetik dan dibawa pulang," ucapnya sambil tersenyum. (Lutfi Ahmad Mauludin/Tribun Jabar)

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved