Dramatis, Ratusan Warga Bersama TNI- Polri Mati-matian Pertahankan Bendera 500 Meter Agar Tak Jatuh

Ratusan Warga berbagai unsur berupaya mati-matian pertahankan bendera merah putih sepanjang 500 meter agar tak jatuh ke tanah dalam Kirab Merah Putih.

|
Tribun Jabar/Ahmad Imam Baehaqi
Iring-iringan petugas membawa kain merah putih sepanjang 500 meter dalam Kirab Merah Putih di Kota Cirebon, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Senin (6/3/2023).   

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Ratusan orang tampak mengikuti Kirab Merah Putih bersama anggota Wantimpres RI, Habib Luthfi bin Yahya, Senin (6/3/2023).

Kirab yang dilepas Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis, didampingi jajaran Forkopimda Kota Cirebon tersebut dimulai dari Balai Kota Cirebon, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon.

Bahkan, Azis beserta Forkopimda Kota Cirebon ikut berjalan kaki menuju garis finis kirab tersebut yang juga menjadi lokasi Silaturahmi Kebangsaan di Stadion Bima, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.

Dalam kirab itu, tampak dua kereta kencana yang dinaiki oleh Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati, dan Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Cirebon, NR Madyawati.

Sementara Habib Luthfi bin Yahya yang terlihat mengenakan seragam loreng TNI menaiki kendaraan taktis, sedangkan istrinya, Syarifah Salma, menaiki kereta kencana lainnya.

Dalam arak-arakan kirab tersebut terdapat kain merah putih yang panjangnya diperkirakan mencapai 500 meter diarak oleh petugas gabungan TNI, Polri, pelajar, dan lainnya.

Rangkaian pembawa kain merah putih raksasa itu dimulai dari petugas Yon Arhanud-14/PWY yang didampingi anggota Paskibraka Kota Cirebon serta turut membawa bendera merah putih.

Selanjutnya terdapat petugas Lanal Cirebon, Lanud Sukani, Yon C Pelopor Satbrimob Polda Jabar, Ditpolairud Polda Jabar, Polres Cirebon Kota, Satpol PP, Dishub, Damkar, ASN, dan pelajar.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya, mengatakan, dibawanya kain merah putih raksasa itu melambangkan luasnya perbatasan Indonesia.

Menurut dia, batas wilayah Indonesia tersebut harus dijaga tidak hanya oleh petugas TNI - Polri, tetapi seluruh elemen masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuannya.

"Karenanya, kami melibatkan semua unsur untuk membawa bendera raksasa tersebut," ujar Agus Sukmanjaya saat ditemui usai pelepasan Kirab Merah Putih di Balai Kota Cirebon, Senin (6/3/2023).

Proses membawa kain merah putih raksasa dalam kirab itu pun tampak cukup dramatis, karena membutuhkan koordinasi dari barisan depan hingga belakang.

Terutama saat arak-arakan yang tampak berjalan secara perlahan itu berhenti sejenak maupun saat berbelok, para petugas terlihat sigap menjaganya agar kain merah putih tersebut tidak menyentuh tanah.

Bahkan, sesekali terlihat para petugas berhenti sejenak kemudian berlari untuk menyesuaikan tempo kecepatan rombongan arak-arakan tersebut.

Kain merah putih raksasa itu tampak membentang ketika berjalan dan sedikit dilipat saat berhenti untuk mencegahnya menyentuh tanah.

Selain itu, beberapa petugas terlihat berlarian untuk memberikan instruksi ritme pergerakan rombongan yang membawa kain merah putih raksasa itu.

Setelah kain merah putih raksasa, arak-arakan diisi perwakilan keraton se-Kota Cirebon, kesenian daerah, pelajar, santri, SKPD, dan kontingen asal Ciayumajakuning, Karawang, Purwakarta, hingga Subang.

Seluruh peserta yang mengikuti Kirab Merah Putih itu tampak membawa bendera merah putih dan mengenakan pita merah putih di lengan kanan maupun kepalanya.

Menurut Agus, hal itu merupakan permintaan langsung dari Habib Luthfi bin Yahya yang akan menyampaikan ceramah kebangsaan dalam Silaturahmi Kebangsaan di Stadion Bima.

"Beliau (Habib Luthfi) yang meminta agar Kirab Merah Putih dipusatkan di Kota Cirebon, dan melibatkan pemda se-Ciayumajakuning hingga Subang, Karawang, serta Purwakarta," kata Agus Sukmanjaya.

Ia mengaku bersyukur Kota Udang dipilih menjadi pusat pelaksanaan Kirab Merah Putih dan dihadiri langsung oleh Anggota Wantimpres RI tersebut.

Agus mengatakan, kirab kali ini menjadi momentum untuk mempererat persatuan dan kesatuan seluruh elemen masyarakat dalam menjaga keutuhan NKRI.

"Terutama menjelang tahun politik yang kerap dipenuhi segala macam intriknya, Insyaallah seluruh elemen masyarakat Kota Cirebon tetap solid," kata Agus Sukmanjaya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved