Terkait PKL Al Jabbar, Ridwan Kamil Berikan Tempat Khusus, Prioritas Hanya Untuk PKL Warga Lokal

Gubernur Jabar Ridwan Kamil akan menata PKL di Masjid Raya Al Jabbar. Dia menegaskan PKL yang boleh berjualan diprioritaskan PKL warga lokal.

TRIBUN JABAR/M SYARIF ABDUSSALAM
PKL - PKL berjualan di halaman Masjid Raya Al Jabbar, Kota Bandung. Keberadaan PKL di kawasan masjid ini diperbolehkan, namun hanya di titik tertentu yang memang dipersiapkan untuk mereka. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan akan menempatkan PKL di seberang Masjid Raya Al Jabbar supaya lebih tertata rapi menjelang Ramadan 1444 H. Sampai 13 Maret 2023, pihaknya akan menutup Masjid Raya Al Jabbar dan melakukan pembenahan berbagai hal.

Ridwan Kamil mengatakan pihaknya akan menyempurnakan sejumlah teknis yang akan diperbaiki oleh kontraktor Masjid Raya Al Jabbar, juga membahas sejumlah teknis keberadaan PKL di masjid raya yang menjadi ikon baru Jabar tersebut.. 

“Berita baik, PKL boleh (berjualan) tapi diprioritaskan warga lokal, kemarin itu terdeteksi mayoritas bukan warga setempat” kata Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Bandung, Rabu (1/3/2023).

Menurut Ridwan Kamil, PKL bukan warga lokal kerap memanfaatkan situasi pengunjung Masjid Raya Al Jabbar yang ramai, sehingga keberadaannya tidak terkendali.

Baca juga: Hari Pertama Penutupan Masjid Raya Al Jabbar, Pengunjung Hanya Bisa Melihat Dari Luar Pagar

Selain memperbolehkan PKL, berita baik lainnya adalah salah satu warga di wilayah Al Jabbar juga meminjamkan lahannya untuk pasar malam. 

“Ada satu hektare lahan akan dijadikan pasar malam, persis diseberang Al Jabbar, sehingga ini akan menjadi solusi, PKL-nya akan ditampung di sana, dengan suasana yang lebih tertib. Insya Allah Ramadan, Al Jabbar sudah kinclong, sudah tertata, sudah tertib. Parkir liarnya akan ditata dengan sistem yang baik, kebersihan juga sudah,” tuturnya.

Ridwan Kamil memprediksi kunjungan ke Al Jabbar saat bulan Ramadan akan meningkat dibanding hari biasa. Menurutnya masyarakat akan memanfaatkan budaya ngabuburit dengan menjadikan Al Jabbar sebagai destinasi. 

“Nggak apa-apa ya, ramai berdinamika oke daripada sepi tidak ada kegiatan itu lebih mudarat,” ujarnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved