PKS Ingin Anies Baswedan-Sandiaga Uno Berduet Lagi, Kali Ini di Pilpres 2024

Adapun duet Anies-Sandi pernah terjadi di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

Editor: Ravianto
IST
Anies-Sandi. Aboe Bakar Alhabsyi menyampaikan pihaknya memperhitungkan duet Anies Baswedan dan Sandiaga Uno kembali terjadi di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi menyampaikan pihaknya memperhitungkan duet Anies Baswedan dan Sandiaga Uno kembali terjadi di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Adapun duet Anies-Sandi pernah terjadi di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Saat itu, keduanya memenangi pilgub.

Habib Aboe menerangkan bahwa semua figur bakal diperhitungkan untuk menjadi pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024. Termasuk, duet Anies-Sandi kembali terulang.

"Semua diperhitungkan. Calon-calon yang ada semua kita perhitungkan. Siapapun yang cocok dengan presiden," ujar Habib Aboe Bakar setelah menghadiri Musyawarah Majelis Syuro PKS VIII di Kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis (23/2/2023).

Menurutnya, sosok cawapres Anies haruslah memiliki keahlian-keahlian yang mumpuni. Di antaranya, keahlian ekonomi hingga mengerti tentang Indonesia ke depan.

"Sama seperti yang dikatakan tadi. Gak jauh berbeda. Tapi mungkin (cawapres) harus punya keahlian-keahlian apakah itu ekonomi, apakah ngerti tentang Indonesia ke depan," jelas Habib Aboe.

Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Aboe Bakar Al Habsyi menjadi narasumber dalam wawancara khusus dengan Tribun Network di Gedung Tribun Network, Palmerah, Jakarta Pusat, Kamis (9/6/2022). Pada kesempatan tersebut, Habib Aboe Bakar Al Habsyi menyatakan bahwa PKS membuka diri untuk mempersilakan partai lain merapatkan barisan bersama mereka. Tribunnews/Jeprima
Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Aboe Bakar Al Habsyi menjadi narasumber dalam wawancara khusus dengan Tribun Network di Gedung Tribun Network, Palmerah, Jakarta Pusat, Kamis (9/6/2022). Pada kesempatan tersebut, Habib Aboe Bakar Al Habsyi menyatakan bahwa PKS membuka diri untuk mempersilakan partai lain merapatkan barisan bersama mereka. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Namun begitu, Ia pun menyerahkan sepenuhnya sosok cawapres untuk ditentukan langsung oleh Anies Baswedan.

"Tidak ada keputusan saat ini. Hari ini hari demi hari akan keliatan siapa tren yang paling kuat. Tergantumg berjalannya waktu tinggal beberapa bulan," tukasnya.

PKS Deklarasikan Anies

Baca juga: PDIP Ogah Koalisi dengan Partai Pengusung Anies Baswedan, PKS Bilang Biar Nikmati Kata-katanya

Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkit survei-survei yang sempat salah prediksi saat pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017 lalu. Saat itu, dirinya selalu ditempatkan pada posisi terbawah versi survei.

Adapun pernyataan tersebut disampaikan saat Anies Baswedan dideklarasikan menjadi calon presiden (capres) 2024 dalam Musyawarah Majelis Syuro PKS VIII di Kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis (23/2/2023).

Awalnya, Anies menyatakan bahwa kebersamaan dengan dirinya dengan PKS bukanlah hal yang baru. Dia masih mengingat betul kebersamaan saat di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

"Izinkan kesempatan ini saya sampaikan bahwa kebersamaan dengan PKS bukanlah sesuatu yang baru. Selama 7 tahun ini, sejak tahun 2016, pada waktu itu kami duduk di ruang yang sama di ruang yang tadi. Persis prosesi yang sama dengan yang tadi mendapatkan amanat, mendapatkan amanat dari PKS untuk menjadi calon gubenur DKI Jakarta," ujar Anies.

Karena itu, kata Anies, kebersamaan itu sudah mengakar dan tumbuh kuat. Apalagi, kebersamaan itu di pupuk melalui masa perjuangan yang bisa dibilang tidak mudah. 

Anies pun mengungkit dukungan PKS tersebut saat banyak lembaga survei yang menempatkan dirinya untuk sulit menang di Pilkada DKI Jakarta 2017.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved