Liga 1

Update Kerusuhan di Stadion Jatidiri Semarang: Polda Jateng Ungkap Alasan Menembakkan Gas Air Mata

Kabid Humas Polda Jateng menyampaikan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya persuasif agar massa tak memaksa masuk Stadion Jatidiri.

Editor: Hermawan Aksan
ist
Petugas menembakkan gas air mata untuk membubarkan suporter PSIS Semarang yang berusaha masuk Stadion Jatidiri Semarang, Jumat (7/2/2023). 

TRIBUNJABAR.ID - Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng) mengatakan, pengamanan pertandingan Liga 1 antara PSIS Semarang vs Persis Solo di Stadion Jatidiri, Semarang, Jumat (17/2/2023), sudah sesuai dengan prosedur operasional standar (SOP).

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iqbal Alqudusy, mengatakan, bentrokan antara pendukung PSIS dan polisi di luar stadion saat pertandingan berlangsung terjadi karena sejumlah suporter memaksa masuk untuk menonton "Derby Jateng" itu secara langsung.

"Kami sudah melakukan tiga penyekatan," kata Iqbal, dikutip dari TribunJateng.com, Sabtu (18/2/2023).

Menurut Iqbal, penyekatan pertama dilakukan di pertigaan Akademi Kepolisian (Akpol) arah masuk Jalan Semeru.

Kedua, polisi berjaga di depan minimarket di Telaga Bodas menuju Stadion Jatidiri.

Ketiga, polisi pun melakukan penyekatan di kawasan Stadion Jatidiri.

Pada titik penyekatan kedua dan ketiga massa suporter semakin banyak dan memaksa masuk ke stadion.

Iqbal menyampaikan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya persuasif agar massa tak memaksa masuk stadion, seperti mengimbau melalui pengeras suara dan bernegosiasi langsung dengan pihak suporter PSIS.

Namun, massa tak menggubris polisi.

Mereka tetap mencoba merangsek ke dalam stadion serta melempari polisi menggunakan batu dan botol.

Merespons kondisi itu, kata Iqbal, polisi pun membubarkan massa dengan cara menembakkan gas air mata.

"Penggunaan gas air mata adalah opsi terakhir setelah semua penyekatan tidak mampu membendung massa," ujar Iqbal.

Akibat situasi tersebut, pertandingan PSIS vs Persis terpaksa dihentikan wasit pada menit 74 karena adanya gas air mata yang tertiup angin ke lapangan.

Video yang memperlihatkan kericuhan di luar Stadion Jatidiri Semarang pun beredar dan viral di media sosial.

Digelar tanpa penonton

Sumber: Kompas
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved