Isra Miraj 1444 H

7 Hikmah Isra Miraj Nabi Muhammad SAW yang Dapat Dimaknai Umat Muslim, termasuk Memperbaiki Salat

Berikut inilah beberapa hikmah dari peristiwa Isra Miraj yang dapat dipelajari dan dimaknai umat muslim, termasuk memperbaiki kualitas salat

|
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Istimewa
Peristiwa Isra Miraj - Ilustrasi Hikmah Isra Miraj Nabi Muhammad SAW yang Dapat Dimaknai Umat Muslim 

Dalam peristiwa tersebut, dada Nabi Muhammad SAW dibelah untuk dibersihkan hatinya dengan air zam-zam.

“Lalu hatiku dikeluarkan dan dicuci dengan air ZAM ZAM, kemudian dikembalikan ke tempatnya den memenuhinya dengan iman dan hikmah”. (HR Bukhari)

Setelah itu, Malaikat Jibril mengantarkan Nabi Muhammad SAW dengan buraq.

Buraq tersebut sejenis hewan yang lebih tinggi dari himar (keledai) terbuat dari cahaya.

Buraq itulah yang menjadi kendaraan Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan Isra, dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa.

Meski perjalanan Isra singkat, Nabi Muhammad SAW mengalami pemberhentian beberapa kali.

Seperti di Madinah, lalu, ke tempat Nabi Musa AS berteduh dan dibur Firaun, Bukit Sinai hingga Betlehem Palestina ke tempat kelahiran Nabi Isa AS.

Selain itu, Nabi Muhammad SAW melihat beberapa peristiwa lain.

Dalam kitab Qishshah Mi’rajin Nabi, Nabi Muhammad SAW melihat sejumlah aneka kejadian pada umat manusia karena perbuatannya di muka bumi.

Setelah sampai di Baitul Maqdis, Nabi Muhammad SAW mengerjakan salat dua rakaat menjadi imam para Nabi.

Baca juga: Daftar 15 Sholawat Dibaca Saat Memperingati Isra Miraj termasuk Sholawat Asyghil Beserta Lantunannya

Setelah itu, Nabi diberi tiga gelas isi berbeda, antara lain khamr, susu dan air putih.

Nabi Muhammad SAW memilih susu yang disebut Malaikat Jibril bermakna memilih fitrah atau agama Islam.

“Sungguh engkau telah memilih kesucian”, kata Jibril dalam lanjutan hadits tersebut. Mi’raj pun dimulai. Rasulullah naik buraq bersama Jibril hingga tiba di langit pertama. Dalam lanjutan dari hadits shahih Bukhari dari Malik bin Sha’sha’ah dijelaskan lanjutannya.

‘Lalu aku bawa di atas punggung Buraq dan Jibril pun berangkat bersamaku hingga aku sampai ke langit dunia lalu dia meminta dibukakan pintu langit”.

Setelah itu, Nabi Muhammad SAW melanjutkan perjalanannya yaitu melakukan Miraj melewati langit menuju Sidratul Muntaha.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved