Hoaks Penculikan Anak Beredar Lagi di Sumedang, Disebut Anak Tasik, Ternyata Faktanya Begini

Hoaks penculikan anak beredar lagi di Sumedang. Kali ini hoaks menyebar dari kawasan Cimanggung.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Januar Pribadi Hamel
Istimewa
Pengumuman penculikan anak hanya hoaks di Cimanggung, Sumedang. 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Hoaks penculikan anak beredar lagi di Sumedang. Kali ini hoaks meyebar dari kawasan Cimanggung.

Hoaks beredar berawal dari Elis Sarti (28) dan anaknya M Rafli Panangara (7) menyeberang jalan di depan PT Kahatex, Jalan Raya Bandung-Garut, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Senin (30/1/2023) malam.

Ibu dan anak tersebut adalah warga Kampung Gentong RT01/RW07 Desa Pamantren Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya.

Baca juga: Isu Penculikan Anak Masih Marak, Kapolres Tasikmalaya Kota Keluarkan Lima Imbauan Antisipasi

Karena takut kegelapan dan takut menyeberang, Rafli yang masih memakai seragam SD menangis. Rafli adalah siswa kelas 1 SDN 1 Cibahayu, Kabupaten Tasikmalaya.

Elis tetap memegangi tangan Rafli dan mencoba menenangkannya.

Namun, melihat Rafli menangis, seorang Satpam PT Kahatex bernama Opik bergegas mengamankan keduanya dan menduga bahwa Elis adalah penculik Rafli.

Kabar tentang penculikan itu menyebar dengan cepat. Polsek Cimanggung kemudian mendapat laporan tentang dugaan penculikan itu, sehingga kedua ibu dan anak itu selanjutnya dibawa ke Polsek Cimanggung.

Baca juga: Hoaks Penculikan Anak, Kapolres Sumedang Imbau Warga Tak Langsung Percaya apalagi Menyebarkan

"Itu kabar hoaks penculikan. Setelah diinterogasi, ya sudah betul itu memang ibu dan anak, bukan penculikan. Anak itu takut menyeberang sehingga menangis," kata Kapolsek Cimanggung, Kompol Herdis Suhardiman kepada TribunJabar.id, Selasa (31/1/2023).

Herdis mengatakan, selain berdasarkan pengakuan ibu dan anak itu, terlihat dari gelagat sang anak yang tak mau berpisah dengan ibunya.

"Ibunya beranjak pergi sebentar, anak itu mengikuti. Tak mungkin demikian kalau ibunya itu adalah penculik anak tersebut, meski kelihatannya si ibu tersebut agak terganggu (kejiwaannya)," kata Herdis.

Dia mengatakan akan memintai keterangan Satpam yang bersangkutan, yang telah mengamankan ibu dan anak itu pada saat pertama kali.

"Saya lagi tanyakan Satpam yang membawa mereka ke kantornya," kata Kapolsek.

Hoaks penculikan sedang marak di Jawa Barat, tak terkecuali di Sumedang. Di Sumedang sebelumnya pernah terjadi hoaks penculikan anak SD di Rancakalong.

Kapolsek mengimbau masyarakat tak terbawa kegaduhan penculikan, juga tak membuat gaduh dengan menyebarkan informasi yang belum jelas.

"Jangan membuat panik masyarakat, jangan asal menyebarkan informasi yang belum benar kejelasannya," ucap Kapolsek. (*)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved