Kerusuhan di Kantor Arema FC, Kepala Manajer Singo Edan Kena Lemparan Botol

Arema FC terus didera masalah di Liga 1 2022-2023 sete;ah terjadinya tragedi Kanjuruhan.

Editor: Giri
KOMPAS.com/ Nugraha Perdana
Kondisi Kantor Arema FC di Jalan Mayjend Panjaitan, Kota Malang, setelah kerusuhan yang terjadi pada Minggu (29/1/2023) siang. 

TRIBUNJABAR.ID, MALANG - Arema FC terus didera masalah di Liga 1 2022-2023 sete;ah terjadinya tragedi Kanjuruhan.

Setelah ditolah beberapa kota yang akan dijadikan homebase serta bus dilempar setelah melawan PSS Sleman, terbaru kantor Arema FC dirusak pada Minggu (29/1/2023) siang.

Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas, menyebut aksi perusakan Kandang Singa, sebutan untuk kantor klub, sebagai tindakan di luar nalar.

Ia menjadi salah satu korban kerusuhan yang berujung perusakan bangunan kantor Arema.

Saat kejadian, Wiebie Dwi Andriyas berada di dalam kantor dan mencoba berkomunikasi dengan peserta aksi.

Akan tetapi, kericuhan pecah, membuat situasi tidak terkendali.

Ia pun terkena lemparan botol di bagian kepalanya.

Wiebie sangat menyayangkan dan tidak menyangka kerusuhan bisa terjadi.

“Kemarin dari pentolannya kan sudah saya hubungi, komunikasi ayo duduk bareng. Kalau terjadi ini, chaos, kan tidak tahu. Di luar nalar,” ujarnya dengan nada kecewa.

Ia menegaskan sedang berusaha untuk menjadi figur manajer yang diinginkan Aremania.

Akan tetapi, ia meminta kerja sama semua pihak untuk menjelaskan duduk permasalahan.

Sebab Wiebie Dwi Andriyas merasa baru saja menjabat dan mengaku butuh proses untuk menelaah lebih jauh masalah yang ada.

“Intinya ingin komunikasi, jangan langsung (menyerang). Kalau ada permasalahan lama dengan manajemen kan saya tidak tahu,” kata pria asal Malang tersebut.

Wiebie Dwi Andriyas berharap kericuhan ini tidak terulang kembali.

Ia siap membuka diri untuk berdialog dan berkomunikasi guna menyamakan frekuensi.

Baginya kejadian ini adalah ironi, sebab sesama arek Malang (anak Malang) yang terkenal solid, bisa terprovokasi untuk saling melukai.

“Saya penginnya kan ayo duduk bareng. Ini kan sama-sama Malang gitu lho. Ayo duduk bareng. Saya kan baru, tidak tahu kalau intinya sampai begini. Secara pribadi ke keluarga korban kan sudah.”

“Saya tidak bisa bayangkan, sesama orang Malang, sama-sama kenal,” ujar Wiebie Dwi Andriyas. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Manajer Arema FC soal Perusakan Kandang Singa: Di Luar Nalar..."

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved