Luis Milla Sebut Laga Persib vs Borneo FC Seperti Final, Bertekad Lampiaskan Dendam

BANDUNG, TRIBUNJABAR.ID - Tak hanya melanjutkan tren positif tak terkalahkan dalam 11 laga terakhirnya, Persib Bandung juga membawa misi balas dendam saat menghadapi Borneo FC Samarinda, di Stadion Pakansari, Bogor, Kamis (26/1).

Pada pertemuan sebelumnya di markas Borneo, Persib harus kembali dengan tangan hampa.

Borneo menekuknya dengan skor telak, 4-1.

Namun, lain dulu, lain sekarang. Pelatih Persib, Luis Milla yakin kali ini hasilnya akan berbeda.

Baca juga: Persib vs Borneo FC, Bawa 22 Pemain ke Bogor, Kakang Rudianto Bakal Jadi Pengganti Nick Kuipers

"Pertandingan ini adalah hal yang sangat penting bagi kami, seperti final.

"Hari ini (kemarin) kami akan berangkat dengan spirit tim yang bagus, dan kami ingin melanjutkan hasil positif di pertandingan nanti," ujarnya dalam konferensi pers sebelum pertandingan, di Graha Persib, Rabu (25/1).

Milla menyadari, catatan positif yang konsisten mereka raih membuat semua tim di Liga 1 semakin termotivasi untuk bisa menghentikannya.

Itu sebabnya, kata Milla, skuadnya harus tampil semakin baik dari pertandingan ke pertandingan.

"Kita tahu bahwa rintangan ke depan semakin berat karena semua (peserta Liga 1) ingin mengalahkan Persib.

"Hal itu, membuat kami justru harus menampilkan kualitas terbaik dan dengan semangat maksimal untuk dapat bertahan melanjutkan tren ini," ucapnya.

Milla mengatakan dengan bertindak sebagai tuan rumah, ia pun ingin membalaskan kekecewaan yang dirasakan timnya di putaran pertama lalu saat masih ditangani oleh Robert Rene Alberts.

“Ya di sepak bola itu memang selalu ada kesempatan untuk melakukan pembalasan.

"Saat ini kami dalam momentum yang bagus dan dengan motivasi tinggi, jadi kami ingin bermain maksimal untuk mendapatkan kemenangan dan pembalasan di laga ini," ujarnya.

Terkait absennya Nick Kuipers karena sanksi akumulasi kartu kuning, Milla mengaku telah menyiapkan pemain lainnya untuk menggantikan peran bek jangkung asal Belanda tersebut.

"Bukan masalah karena sebelum-sebelumnya kita juga pernah alami kondisi seperti ini (tidak full team), karena beberapa pemain di timnas, pemain cedera, atau mendapatkan sanksi kartu, jadi tidak masalah," ucapnya.