Juventus Disanksi Pengurangan Poin 15, Nedved Dilarang Beraktivitas di Sepak Bola, Ini Penyebabnya

Juventus dihukum berupa pengurangan 15 poin oleh Pengadilan Banding FIGC, Federasi Sepak Bola Italia.

Editor: Giri
Marco BERTORELLO / AFP
Gelandang Juventus, Adrien Rabiot (kedua dari kiri) merayakan golnya bersama rekan satu tim selama pertandingan sepak bola pekan ketiga grup H Liga Champions melawan tim tamu Maccabi Haifa, pada 5 Oktober 2022. Poin Juventus dikurangi 15. 

TRIBUNJABAR.ID - Juventus dihukum berupa pengurangan 15 poin oleh Pengadilan Banding FIGC, Federasi Sepak Bola Italia.

Hukuman dijatuhkan pada Jumat waktu setempat atau Sabtu (21/1/2023) pagi WIB.

Saat kasus ini dibuka musim lalu, Juventus dinyatakan tidak bersalah, persisnya pada April.

Namun, jaksa Giuseppe Chine meminta Pengadilan Banding FIGC untuk membuka lagi penyidikan terhadap Juventus.

Permintaan Giuseppe Chine dilakukan menyusul penemuan bukti-bukti baru hasil tim investigasi Prisma yang dipimpin Kantor Kejaksaan Umum Turin.

Juventus diselidiki karena masalah yang dikenal di Italia sebagai "plusvalenza".

Plusvalenza sejatinya adalah istilah akuntansi dalam bahasa Italia untuk mendeskripsikan laba hasil penjualan aset.

Baca juga: RANS Nusantara FC Bakal Mainkan Bek Baru Asal Brasil Lawan PSS Sleman di Pekan Ke-19 Liga 1

Secara khusus, istilah plusvalenza sering dipakai buat menjelaskan selisih antara harga jual (yang lebih tinggi) dengan biaya dari sebuah aset tertentu.

Si Nyonya Besar disebut merekayasa nilai transfer dan pembukuan finansial untuk mengakali aturan FFP (Financial Fair Play).

Transaksi transfer "tukar guling" Miralem Pjanic (biaya transfer 60 juta euro) dengan Arthur Melo (72 juta euro) pada 2020 menjadi contoh terbaik.

Juventus melabeli transfer Pjanic ke Barcelona dengan nilai 60 juta euro, meski sang pemain asal Bosnia-Herzegovina dikatakan tak memilki harga riil setinggi itu.

Si Nyonya Besar disebut perlu mendongkrak nilai transfer pemain agar nominal itu tercatat di buku finansial mereka.

Dengan mendapat pemasukan tinggi di bursa transfer, Juventus bisa punya ruang lebih leluasa untuk membeli pemain lagi tanpa melanggar FFP.

Pengadilan Banding FIGC pun menerima permintaan Giuseppe Chine.

Sang jaksa semula menuntut Juventus dihukum pengurangan 9 poin.

Sumber: Kompas
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved