Polisi Buru Pencuri yang Gasak Tiga Laptop di SMK di Sukabumi, Berisi Data Penting Sekolah

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Sukabumi, Dian Herdiansyah

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Pihak Polsek Kebonpedes Resor Sukabumi Kota menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus pencurian tiga unit laptop milik SMK Mihadunal Ula, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Rabu (18/01/2023).

Tidak hanya itu, polisi juga memeriksa saksi-saksi dari pihak sekolah yang mengetahui kejadian tersebut. 

Kapolsek Kebonpedes, Iptu Tommy Ganhani Jaya Sakti, mengatakan, pihaknya langsung melakukan penyelidikan setelah melakukan olah TKP.

"Kita langsung akan melakukan pencarian terduga pelaku yang telah kita identifikasi berdasarkan keterangan saksi-saksi," ujarnya, kepada Tribunjabar.id, Rabu. 

Tommy menyebut, pencurian terjadi saat para guru mengajar di kelas.

Saat itu ruang TU sekolah dalam keadaan kosong.

Baca juga: Maling Satroni SMK Mihadunal Ula di Sukabumi Saat Jam Belajar-mengajar, Tiga Laptop Raib

"Jadi terduga modusnya bertamu. Ia masuk ke ruang TU keadaan kosong lalu mengambil tiga unit laptop milik sekolah," tuturnya.

Kata Tommy, ketiga laptop tersebut berisi data-data penting milik sekolah. 

Peristiwa maling masuk SMK Mihadunal Ula, Kampung Tanjungsari, RT 03/01, Desa Bojongsawah, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, terjadi pada Selasa (17/1/2023).

"Kejadiannya sekitar antara pukul 11.00 hingga 12.00 WIB. Kondisi kantor ruang TU kosong karena guru sebagian sedang mengajar dan sebagian guru sedang mengajak siswa berjemaah salat Zuhur," ujar Kepala SMK Hihadunal Ula, Rahmat Arif.

Seorang guru SMK Mihadunal Ula, Dini Aprianti, mengatakan, hilangnya laptop tersebut bermula dari diketahui tas miliknya sudah terbuka. 

"Saya masuk ruangan, kok, tas saya terbuka. Lalu dicek laptop saya di dalam tas sudah tidak ada," ujarnya. 

Baca juga: Kasus Permohonan Dispensasi Nikah di Kabupaten Sukabumi Meningkat, Pergaulan Bebas Penyebab Utama

Laptop yang tersimpan di samping meja kerjanya Aprianti juga sudah tidak ada. Termasuk satu unit laptop di ruangan rekan kerjanya pun tidak ada.

Akibat kejadian tersebut, pihak sekolah mengalami kerugian hingga belasan juta rupiah. (*)

Baca berita lainnya di GoogleNews