Di Sumedang, Mereka yang Putus Sekolah karena Pernikahan Dini Bisa Lanjutkan Pendidikan

DPPKB telah melobi sejumlah sekolah di Sumedang agar bersedia kembali menerima mereka yang terlibat pernikahan anak tapi ingin melanjutkan sekolah.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Ilustrasi pernikahan dini. Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Sumedang, Eki Riswandiyah, mengatakan, pihaknya telah melobi sejumlah sekolah di Sumedang agar bersedia kembali menerima mereka yang terlibat pernikahan anak tapi ingin melanjutkan sekolah. 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Pernikahan anak di Sumedang, yang jumlahnya mencapai ribuan pada tahun 2021 dan berangsur menurun pada tahun 2022, dilakukan oleh anak-anak di bawah usia 19 tahun.

Mereka rata-rata berusia sama dengan anak-anak siswa SMP, bahkan ada pula yang SD.

Karena pernikahan itu, mereka akhirnya putus sekolah.

"Biasanya putus sekolah dan tidak melanjutkan," kata Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Sumedang, Eki Riswandiyah, kepada TribunJabar.id, Rabu (18/1/2023).

Baca juga: Pernikahan Anak Usia SD dan SMP di Sumedang Picu Kekerasan, Termasuk Pembuangan Bayi

Eki mengatakan pihaknya telah melobi sejumlah sekolah di Sumedang agar bersedia kembali menerima mereka yang terlibat pernikahan anak tapi ingin melanjutkan sekolah.

"Kami bekerja sama dengan sebuah SMK di Kecamatan Paseh agar menerima siswa yang ingin melanjutkan sekolah," kata Eki.

Tidak hanya itu, DPPKB juga mendorong di setiap kecamatan di Sumedang ada sekolah ramah anak.

Pernikahan anak di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada tahun 2021 mencapai 1.325 kasus.

Tahun 2022, jumlahnya menurun menjadi 451 pernikahan.

Meski trennya menurun, DPPKB Kabupaten Sumedang terus mengupayakan pencegahan.

"Upaya pencegahan terus dilakukan dengan sosialisasi risiko-risiko pernikahan anak. Tetapi kadang itu menjadi hal yang sulit," kata Eki. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved