Cerita Endang Penjual Bakso Tahu yang Diserbu Tentara Amerika di Cicalengka, Awalnya Cuma Ditoleh

Endang Mina Supriadi (54) merupakan penjual bakso tahu yang videonya viral di media sosial karena dagangannya dibeli tentara Amerika.

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Giri
Tribun Jabar/Lutfi Ahmad Mauludin
Endang Mina Supriadi saat meladeni pembeli bakso tahu yang dijualnya di wilayah Batalion Yonif Pararaider 330/Tridharma Cicalengka, Bandung Barat, Selasa (17/1/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Endang Mina Supriadi (54) merupakan penjual bakso tahu yang videonya viral di media sosial karena dagangannya dibeli tentara Amerika.

Mereka rela antre untuk mendapatkan bagiannya.

Peristiwa itu terjadi di depan markas Batalion Yonif Pararaider 330/Tridharma, di Cicalengka, Kabupaten Bandung.

Seperti yang telah diberitakan, menurut Komandan Batalion Infantri (Danyonif) Para Raider 330/TD Letkol Inf Herbert Rony P Sinaga, itu terjadi saat ada program latihan bersama, bertukar materi antara TNI dan tentara Amerika pada Maret 2022.

Endang selama ini memang biasa berjualan di wilayah markas Batalion Yonif Pararaider 330/Tridharma.

Endang mengaku, para tentara Amerika tersebut hanya menoleh saat dia berjualan.

"Yang beli itu biasanya tentara kita. Mungkin tentara Amerika tersebut mencobanya, lalu ada satu-dua orang beli, itu pun dibungkus," ujar Endang saat ditemui di Markas Batalion Yonif Pararaider 330/Tridharma, Cicalengka, Selasa (17/1/2023).

Baca juga: Cerita Tentara Amerika Jajan Bakso Tahu hingga Viral di Media Sosial, Terjadi di Cicalengka

Endang menceritakan, besoknya tentara Amerika yang beli bakso tahu bertambah dan besoknya bertambah lagi.

"Alhamdulillah, besoknya makin banyak dan makin banyak tentara Amerika yang beli hingga mengantre. Mungkin tahu dari temannya," kata Endang.

Endang mengatakan, tentara Amerika itu hanya menunjukkan jempolnya saja saat diminta tanggapan mengenai rasa bakso tahunya.

"Saya kan enggak ngerti, saya tanya ke juru bicaranya, emang kata dia enak. Baru nyobain bakso tahu atau siomay itu rasanya gitu," kata Endang sambil tersenyum.

Menurut Endang, saat meladeni pembeli yang merupakan tentara Amerika, rasanya biasa saja karena sudah biasa meladeni tentara di Yonif Pararaider 330.

"Hanya bahasa saja kurang ngerti karena saya boro-boro bisa bahasa Inggris. Tapi untuk menerjemahkan banyak yang membantu dari TNI 330 karena banyak yang bisa bahasa Inggris," tuturnya.

Edang menyanggah tentara Amerika tersebut membeli bakso tahunya dengan menggunakan uang dolar.

"Kan, ngambil uangnya dari ATM sini, ya pakai rupiah saja. Cuma waktu ngasihnya itu Rp 50 ribu dan langsung pergi," ujar Endang yang berasal dari Garut, namun kini tinggal di Citama, Nagreg.

Maka, kata Endang, dia memanggilnya lagi melalui juru bicaranya.

Baca juga: Mau Coba Kuliner Imlek? Dari Sup Asparagus dan Chinese Fried Rice dengan Tradisi Ye Sang di Sini

"Bang ini kelebihan kata saya teh, saya biasa ngejual di sini Rp 10 ribu satu porsi. Ada juga yang bilang itu rezeki, emang. Tapi saya enggak enak kan, terlalu mahal lah. Makanya saya kembalikan saja kembaliannya," ucap dia.

Jadi, kata Endang, hampir semua tentara Amerika tersebut membayarnya Rp 50 ribu tapi dia kasihkan kembaliannya.

Saat diborong tentara Amerika, kata Endang, omzet penjualan bakso tahunya hampir sama dengan biasanya, sekitar Rp 700 sampai Rp 1 juta. Sebab, menurutnya, ia menyiapkan bakso tahu yang dijualnya sama dengan hari-hari biasanya, sekitar 100 porsi.

"Cuma pulang jadi agak siangan. Pulangnya kadang-kadang jam empat sore, bahkan magrib. Tapi saat itu, sekitar jam satu atau jam dua sudah pulang," ujar dia.

"Kecuali pas acara perpisahannya, bakso tahu saya diborong karena acaranya malam, jadi ya malam pulang," katanya. (*)

Baca berita lainnya di GoogleNews

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved