Staf Kampus Unibi Bandung Langsung Mengundurkan Diri Setelah Pengin Nimpuk Bibir Presiden Jokowi

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemilik akun Twitter @loegie diduga telah berkomentar tak pantas, terhadap Presiden Joko Widodo melalui ciutannya di media sosial Twitter, Kamis (12/1/2023).

Dalam cuitannya, pemilik akun bernama Deni Lugina itu menuliskan kalimat "Jadi Pengen Nimpuk Bibirnya Pake Batako" yang disertai emotikon tertawa.

Kalimat tersebut ditujukan untuk mengomentari video Jokowi saat menghadiri HUT ke-50 PDIP.

Warga Twitter lainnya kemudian me-mention ke akun anak Jokowi, Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep.

Saat ini, akun @loegie pun sudah tidak tersedia atau dihapus pemiliknya. 

Belakangan diketahui Deni Lugina pemilik akun @loegie itu merupakan karyawan di Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia (Unibi), Kota Bandung. 

Kepala Bagian Komunikasi Publik Unibi, Antonius Bimo Rentor, mengatakan, Deni bukan dosen atau mahasiswa Unibi. Dia berstatus karyawan Unibi yang sudah 15 tahun bekerja sebagai staf. 

Baca juga: Jokowi Bakal Dukung Jika Yusril Ihza Mahendra Dicalonkan Jadi Capres 2024

"Staf di bawah akademik," ujar Antonius saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (16/1/2023). 

Antonius menegaskan, Unibi tidak melakukan pemecatan. Pihak universitas, kata dia, hanya memanggil dan meminta klarifikasi dari Deni.

Namun, kemudian yang bersangkutan memutuskan mengundurkan diri. 

"Jadi, tidak ada pemecatan melainkan setelah kejadian kemarin terekspos, memang pihak kampus dengan tegas memanggil yang bersangkutan untuk mengklarifikasi. Namun pada saat proses klarifikasi itu dengan sadar yang bersangkutan memang memutuskan untuk melakukan pengunduran diri," katanya. 

Baca juga: Guna Memuluskan Skenario Ferdy Sambo, Putri Candrawathi Disebut Sengaja Ganti Pakaian Lebih Seksi

Menurutnya, pihak kampus kecewa dan merasa kecolongan dengan komentar tak pantas yang dituliskan Deni melalui akun media sosialnya. 

"Yang bersangkutan sudah lebih kurang 15 tahun berkarya, pihak kampus dalam hal ini merasa kecolongan karena kami tidak menyangka juga. Jadi memang kami tidak menyadari yang bersangkutan berpotensi melakukan hal-hal seperti ini karena memang beliau tidak terlihat indikasi itu, jadi memang kami semua terkejut," ucapnya. (*)