Safitri Dikurung di Rumah Kosong di Indramayu, Keluarga Sangat Sedih dan Berharap Bisa Disembuhkan

Kondisi kejiwaan yang dialami Safitri (47), wanita ODGJ di Desa Singaraja, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, membuat keluarganya sedih.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Safitri, ODGJ yang dikurung dalam rumah kosong karena sering mengamuk di Desa Singaraja, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Kamis (12/1/2023). Keluarganya sangat sedih dan berharap Safitri bisa disembuhkan. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Kondisi kejiwaan yang dialami Safitri (47), wanita ODGJ di Desa Singaraja, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, membuat keluarganya sedih.

Terlebih wanita itu sering mengamuk.

Pihak keluarga pun terpaksa mengurung Safitri dalam sebuah kamar khusus berjeruji besi pada rumah kosong peninggalan orang tuanya dahulu.

Kondisi kejiwaan yang dialaminya diketahui sudah terjadi sejak tahun 1995 ketika baru pulang dari luar negeri setelah menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) atau TKW di Brunei Darussalam.

Baca juga: Nasib Wanita Indramayu, Dikerangkeng Keluarganya Belasan Tahun karena Sering Cubiti Anak-anak

Safitri sempat sembuh karena mendapat pengobatan.

Namun, sekitar tahun 2005 penyakitnya kembali kambuh hingga akhirnya dikurung pada tahun 2010.

"Pengennya diobatin, biar sembuh," ujar kakak Safitri, Saerah (60), kepada Tribuncirebon.com, Kamis (12/1/2023).

Saerah mengaku merasa sangat sedih hingga menitikkan air mata setiap kali melihat tingkah adiknya tersebut.

Terlebih, Saerahlah yang sejak tahun 2015 sampai dengan sekarang merawat Safitri setelah orang tuanya meninggal.

Baca juga: Nasib Pilu Wanita Indramayu Ini Hingga Depresi, Diduga Pernah Disukai Anak Majikan Saat Jadi TKW

Kondisi Safitri sekarang sudah diketahui oleh pemerintah Desa Singaraja.

Pemerintah desa pun sudah berupaya dengan membuatkan identitas kependudukan untuk Safitri demi keperluan penanganan terhadap penyakit yang dideritanya.

Harapannya, Safitri bisa secepatnya ditangani dan bisa sembuh seperti sebelumnya.

"Dari pemerintah desa tentu kita bantu semaksimal mungkin. Bukan hanya dari segini kesehatannya saja."

"Artinya, untuk kebutuhannya juga semaksimal mungkin kami dari pemerintah desa berupaya untuk membantu," ujar Kepala Dusun Desa Singaraja, Rifkie Widasarandy. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved