Makin Macet tapi Ada Pemasukan, Ini yang Dialami Warga Cimencrang setelah Dibukanya Masjid Al Jabbar

Perubahan drastis kini terjadi di lingkungan masyarakat Cimincrang, tempat di mana lokasi Masjid Al Jabbar berada.

Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Ferdyan Adhy Nugraha
Jalan Cimencrang, Gede Bage, Kota Bandung, Minggu (21/1/2018). Jalan ini jadi akses menuju Masjid Raya Al Jabbar. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Perubahan drastis kini terjadi di lingkungan masyarakat Cimencrang, tempat di mana lokasi Masjid Al Jabbar berada.

Perubahan ini terjadi hampir di semua sektor, terutama dalam sektor lalu lintas dan ekonomi.

Ini tidak heran mengingat keberadaan Masjid Raya Al Jabbar kini telah menjadi perhatian banyak orang, bukan saja warga Kota Bandung, namun juga di luar Bandung dan Jabar, bahkan rasa penasaran masyarakat Tanah Air.

Karena banyaknya pengunjung yang terus berdatangan ke Cimincrang, maka akses jalan di sekitar wilayah itu menjadi padat bahkan kerap macet akibat dari banyaknya warga luar yang ingin menyaksikan keberadaan Masjid Al Jabbar.

Kemacetan ini bahkan telah menjadi santapan warga setempat sehari-hari yang kini harus siap menerima kenyataan kondisi seperti ini.

Menurut salah seorang warga setempat, Wahya (42), kemacetan kini sudah menjadi pemandangan sehari-hari di wilayah itu.

Jalan menuju Stadion GBLA, Jalan Cimencrang, Gede Bage, Kota Bandung sudah dilewati banyak Bobotoh, Minggu (21/1/2018)
Jalan menuju Stadion GBLA, Jalan Cimencrang, Gede Bage, Kota Bandung sudah dilewati banyak Bobotoh, Minggu (21/1/2018) (Tribun Jabar/Ferdyan Adhy Nugraha)

Namun warga setempat pun mengaku mendapatkan berkah dari apa yang terjadi saat ini.

"Memang ada plus minusnya. Kemacetan ini jelas mengganggu akses keluar masuk wilayah ini, khususnya bagi warga, namun kami tidak menampik ada pula plus-nya yakni banyaknya kendaraan parkir yang bisa menjadi pemasukan kepada masyarakat," ujar Wahya ketika ditemui di kawasan Cimincrang, Senin (9/1/2023).

Selain banyak lahan yang bisa dijadikan tempat parkir dan menjadi ladang pencaharian baru masyarakat, menurut Wahya, pedagang di sekitar ini pun turut terdongkrak dengan banyaknya pendatang.

Baca juga: Dua Efek Keberadaan Masjid Al Jabbar, Warga Ada yang Merasa Diuntungkan Namun Banyak yang Ngeluh

"Intinya memang warga juga ada yang diuntungkan termasuk kami para pemuda. Saya sebagai salah satu yang dituakan di Karang Taruna RW 03 Cimincrang juga tidak menampik mendapatkan pemasukan. Pemasukan itu kami bagi-bagi," ujarnya.

Menurut Wahya dari pemasukan parkir saja, organisasi kepemudaan setempat bisa menyisakan sebagian pemasukan untuk membantu anak yatim piatu dengan cara menyumbangkan sebagian hasil parkir.

Selebihnya dibagikan untuk keperluan lain yang berguna bagi masyarakat seperti kerja bakti dan lain sebagainya.

"Saya sih berharap ke depan pemerintah Provinsi segera melakukan pembenahan di daerah ini, terutama akses masuk. Kabarnya kan akan ada pelebaran jalan, semoga saja cepat terealisasi," ujarnya.

Sementara sisi minusnya diungkapkan oleh Gilang (37). Gilang yang sehari-hari juga berada di wilayah sekitar kemacetan menyebutkan bahwa ia mendapat banyak keluhan dari para ppengusaha yang mendandalkan transportasi untuk pengiriman barang.

"Sejumlah pengusaha matrial mengeluh karena pengiriman barang menjadi terhambat dan terlambat," katanya.

Warga setempat berharap agar Pemerintah Provinsi sesegera mungkin melakukan pelebaran jalan di akses-akses yang sangat sempit seperti di Cimincrang dan wilayah akses keluar masuk lainnya. (kemal setia permana) .   

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved