Kisah Rumini, Janda Lansia di Indramayu yang Tinggal di Rumah Berusia 100 Tahun yang Tak Layak Huni
Wanita lansia bernama Rumini (63) di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tinggal di sebuah rumah kuno yang kondisinya sudah tidak layak huni.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Wanita lansia bernama Rumini (63) di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tinggal di sebuah rumah kuno yang kondisinya sudah tidak layak huni.
Rumah yang diperkirakan berusia sekitar 100 tahun itu berlokasi di Kelurahan Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu.
Rumah peninggalan mertuanya dahulu itu belum pernah direnovasi dan kini kondisinya sangat mengkhawatirkan.
Rumah bergaya khas tempo dulu itu sangat riskan roboh.
Baca juga: Dekat Pendopo Indramayu, Rumah Tidak Layak Huni Milik Janda Lansia Ambruk Diterjang Angin Kencang
Bahkan, dua ruangan rumah milik Rumini ini sudah ada yang roboh akibat terjangan angin kencang belum lama ini.
"Saya tinggal bersama dua anak dan dua cucu di rumah ini," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Kamis (5/1/2023).
Rumini menceritakan, mertuanya saat hidup dulu sempat berpesan agar terus merawat rumah tersebut dan jangan sampai dijual.
Hal ini pulalah yang membuat Rumini menolak banyak tawaran pembeli yang silih berganti menawar rumahnya yang berada di lokasi strategis dekat Pendopo Indramayu tersebut.

Di sisi lain, Rumini mengaku sudah sangat betah di rumah tersebut.
Selain menunaikan amanah mertua, rumah itu sekaligus kenang-kenangan dari suaminya yang sudah meninggal 10 tahun lalu.
"Saya juga sudah sangat betah di sini," ujar dia.
Perihal kondisi rumah yang mengkhawatirkan, Rumini mengaku rumah tersebut memang belum pernah direnovasi.
Selama ini, Rumini pun hanya sanggup melakukan perbaikan kecil, seperti menambal atap yang bocor.
Pasalnya, kondisi ekonomi Rumini dan keluarganya memang pas-pasan.
Dalam keseharian, perempuan lansia tersebut bekerja serabutan dan hasilnya hanya cukup untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.
Bahkan, tutur Rumini, ia saat ini juga tidak masuk daftar dalam penerima bantuan sosial dari pemerintah.
Namun, beruntung, salah satu anaknya yang juga tinggal di rumah yang sama tapi berbeda kartu keluarga tersebut terdaftar dalam bansos.
"Dulu saya kerja di batik, cuma sekarang ini sudah tidak. Ya, buat sehari-hari cuma ngandelin dari kerja serabutan," ujar dia.
Dalam hal ini, Rumini sangat berharap, rumah tempat tinggalnya bisa mendapat bantuan program rutilahu.
Mengingat kondisi rumah yang mengkhawatirkan, Rumini mengaku sangat waswas bila hujan deras dan angin kencang sedang melanda kawasan setempat.
Rumini khawatir rumahnya akan roboh dan membahayakan keselamatan dia bersama keluarga.
Ketua RT setempat, Sohibul, menambahkan, kondisi rumah Rumini sebenarnya sudah lama disampaikan kepada pemerintah untuk diajukan dalam program rutilahu.
Hanya saja, sampai dengan saat ini belum ada tindak lanjut pengajuan tersebut.
"Sampai akhirnya, ya, kejadian seperti ini. Secara keseluruhan kondisi rumah memang riskan dan sangat membutuhkan program rutilahu, apalagi di sini tinggal lansia hingga anak-anak," ujar dia. (*)
Kisah Nunung Ngojek Demi Biayai Anak Sekolah di SMAN 3 Bandung & Kuliah di UGM, Dibantu Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Angka Penderita TBC di Cirebon Masih Capai Ribuan, Dinkes Terus Lacak Kasus hingga Awasi Pengobatan |
![]() |
---|
Fakta-fakta Haikal & Haezar Kakak Adik di Bogor Gantian Pakai Seragam Sekolah, Kondisi Keluarga Pilu |
![]() |
---|
Indomaret dan Cussons Gelar Posyandu di Indramayu |
![]() |
---|
Kejati Jabar Didesak Segera Tetapkan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi di Indramayu, 29 Orang Diperiksa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.