Kasus Stunting di Jabar

Kasus Stunting di Majalengka Tahun 2022 Menurun, Ini Daerah dengan Kasus Stunting Terbanyak

Berdasarkan hasil survei status gizi Indonesia pada 2021, angka stunting di Majalengka masih berada di angka 23 persen.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Lampung.
Ilustrasi stunting pada anak atau balita - - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka stunting di wilayahnya. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Pemerintah Kabupaten Majalengka terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka stunting di wilayahnya.

Berdasarkan hasil survei status gizi Indonesia pada 2021, angka stunting di Majalengka masih berada di angka 23 persen.

Jika dikasuskan, jumlahnya mencapai 2.932 kasus atau turun dibanding sebelumnya, yakni 4.382 kasus.

Kondisi seperti itu membuat seluruh pihak terkait sekuat tenaga terus menekan angka tersebut.

Baca juga: Jokowi Minta Daerah Lain Tiru Cara Sumedang dalam Turunkan Angka Stunting

Seperti di tahun 2022 lalu, Dinas Kesehatan Majalengka melakukan berbagai upaya pencegahan dengan terjun langsung ke masyarakat menekan angka stunting.

Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Majalengka, Evi Fachlaeli mengatakan, sejak tahun 2020 lalu, penanganan stunting menjadi prioritas yang utama.

Ada berbagai kegiatan yang dilakukan, seperti memberikan bantuan telur untuk warga bumil, berikan Tablet Tambah Darah (TTD) kepada kaum remaja yang hendak menikah maupun sosialisasi ke berbagai sekolah.

"Kegiatan lainnya juga, seperti rembuk stunting bersama seluruh stakeholder terkait, lalu juga ada pemberian vitamin ke balita dan lainnya."

"Kegiatan-kegiatan itu tentunya upaya preventif yang dilakukan demi menekan angka stunting di Majalengka," ujar Evi kepada Tribun, Kamis (5/1/2023).

Ia menjelaskan, bahwa dampak stunting bisa mempengaruhi kualitas sumber daya manusia (SDM).

Sehingga, di tahun 2023, program-program yang akan dijalankan tak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya.

Baca juga: Presiden Minta Bupati Sumedang Keliling Indonesia Replikasi Upaya Penurunan Stunting

"Hanya saja tahun 2023 nanti, Bappelitbangda yang akan menjadi leader pencegahan stunting, kami ikut di belakangnya untuk sama-sama menurunkan angka stunting," ucapnya.

Disampaikan dia, bahwa di tahun 2022 lalu, Kecamatan Sumberjaya menjadi daerah yang menjadi penyumbang kasus terbanyak, yakni sebanyak 596 kasus.

Sementara, daerah terendah dipegang oleh Kecamatan Cikijing, yang hanya 6 kasus.

"Kami tentunya setiap tahun berkomitmen dengan semua komponen baik Kepala Desa, Dharma Wanita, PKK atau anggota organisasi profesi lainya untuk sama-sama menurunkan angka stunting," jelas dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved