Angin Puting Beliung di Ciamis Mencekam Warga, Gemuruhnya seperti Pesawat Tempur Lewat
Mendung gelap dengan angin puting beliung berputar-putar yang datang tiba-tiba tersebut katanya menimbulkan suara gemuruh dan tanah bergetar.
Penulis: Andri M Dani | Editor: Hermawan Aksan
Angin dahsyat susulan yang kedua tersebut berputar-putar di lembah tebing, memelintir pohon-pohon, menerjang atap rumah, menyapu parabola dan antena TV.
Rumpun bambu rebah seperti disapu. Pohon-pohon runtuh, patah bertumbangan.
“Waktu itu kami sudah lari ke saung berlindung. Tiba-tiba pohon jati ambon (jabon) yang ada di tebing tumbang disapu angin."
"Pohon tersebut menghantam rentangan kabel listrik PLN. Terdengar suara ledakan, kabel listriknya sepertinya putus."
"Tiba-tiba listrik padam, pohon yang menimpa kabel listrik yang itu. Sejak sore sampai siang ini listrik masih belum nyala. Tadi malam gelap gulita,” ujar Ade.
Hal serupa juga diungkapkan Nana, warga Kampung Cipala RT 03 RW 02.
“Anginnya memang dahsyat, lihat pohon ini bertumbangan. Begitu angin berhenti, tiba-tiba hujan turun. Hujannya lebat, deras sekali,” kata Nana.
Angin kencang yang kedua tersebut katanya kemudian terus berputar mengarah ke arah perkampungan sekitar Kantor Kecamatan Panawangan, Kampung Gunung Agung.
Menurut Kades Panawangan, Den Bonar, menyusul terjangan angin kencang Rabu (4/1) sore tersebut setidaknya ada 55 rumah yang mengalami rusak yang tersebar di 4 kampung di dua dusun.
Yang terparah di Dusun Cibogor, ada sekitar 34 rumah yang terdampak.
“Kerusakan variatif, rata-rata yang rusak bagian atapnya. Rumah yang rusak cukup berat adalah rumah-rumah yang tertimpa pohon tumbang,” katanya.
Sebenarnya, menurut Den Bonar, sesuai dengan edaran pemerintah menyusul masuknya musim hujan yang diwarnai hujan ekstrem, pihak Desa Panawangan sudah mengingatkan warga untuk menebang pohon-pohon tinggi di sekitar rumah yang membahayakan bila terjadi angin kencang.
“Dulu sudah pernah diingatkan. Hari ini beberapa pohon yang membahayakan mulai ditebangi, seperti yang ada di sekitar halaman Kantor Kecamatan ini,” ujar Den Bonar.
Untuk mengevakuasi puing-puing rumah yang rusak bagian atapnya dan memperbaiki atap yang rusak sejak Kamis (5/1/2023) pagi sudah dilakukan gotong royong tidak hanya melibatkan warga."
"Tetapi juga TNI dari Kodim 0613/Ciamis, anggota kepolisian, kalangan ormas, relawan dari berbagai komponen SAR, seperti Pusdalops BPBD Ciamis, FK Tanaga Ciamis, PMI, Galuh Scout Rescue (GSR), RAPI dan berbagai kalangan lainnya."
Selain puuhan rumah, menurut Den Bonar, fasilitas umum yang juga mengalami kerusakan adalah Kantor Camat Panawangan, musala dan masjid, kompleks balai benih serta Pondok Pesantren Firdaus.
“Jumlah kerugian materi belum dihitung. Data kerusakan juga masih terus dilakukan, yang tadi itu baru data sementara."
"Yang penting tidak ada korban luka apalagi meninggal,” imbuhnya. (*)
Geger, Mayat Bayi Tersangkut Pohon di Sungai Nagawiru Ciamis, Awalnya Dikira Boneka |
![]() |
---|
Di Depan Dedi Mulyadi, Bupati Ciamis Dorong Sinergi Daerah dan Provinsi untuk Percepat |
![]() |
---|
Diterjang Angin Puting Beliung, 13 Bangunan di Soreang Bandung Rusak Parah, 3 Orang Luka |
![]() |
---|
Pelaku Penipuan dan Penggelapan 1,3 Ton Beras di Ciamis Ditangkap, Modus Pesan untuk MBG |
![]() |
---|
Mengenal Makna dan Filosofi Jamasan Pusaka di Situs Jambansari Ciamis Setiap Rabiul Awal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.