DPRD Khawatir Bupati Cianjur Selewengkan Dana Bantuan Gempa, Minta Herman Suherman Buktikan
DPRD Kabupaten Cianjur meminta pemerintah daerah segera menindaklanjuti dugaan penyelewengan bantuan gempa yang belum lama ini dilaporkan ke KPK
Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - DPRD Kabupaten Cianjur meminta pemerintah daerah segera menindaklanjuti dugaan penyelewengan bantuan gempa bumi yang belum lama ini dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sebab, sekalipun Bupati Cianjur, Herman Suherman, secara lisan telah membatahnya, pelaporan ini tak bisa diabaikan.
"Harus ditindaklanjuti, dikhawatirkan memang terjadi penyimpangan," ujar Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Ganjar Ramadhan, Rabu (28/12).
Tindak lanjut harus dilakukan, tegas Ganjar, karena hal ini menyangkut kepercayaan dari banyak pihak kepada Pemerintah Kabupaten Cianjur.
"Bupati Cianjur Herman Suherman agar melakukan penelusuran dan evaluasi terkait dugaan penyelewengan bantuan luar negeri untuk bencana gempa ini," ujarnya.
Bupati, tegas Ganjar, juga harus membuktikan jika dugaan penyelewengan bantuan asing untuk gempa bumi Cianjur itu tidak benar.

"Kalau memang tidak ada, ya harus dibuktikan supaya tidak mempengaruhi kepercayaan donatur yang sudah dan akan membantu warga terdampak gempa bumi Cianjur," ujarnya.
Ia mengungkapkan, harus ada evaluasi menyeluruh. Setiap gudang penyimpanan harus diperiksa, benar tidak menyalurkan sesuai SOP atau ternyata memang ada penyimpangan.
"Kalau memang ada yang nakal, maka harus ditindak tegas supaya tidak terulang. Tapi kalau tidak ada penyimpangan, segera jelaskan pada publik. Hal ini harus menjadi pembelajaran agar penyaluran lebih hati-hati sesuai aturan dan tidak terjadi penyimpangan," katanya.
Baca juga: Dugaan Penyelewengan Bantuan Korban Gempa Cianjur, Ketua DPRD Minta Ditindaklanjuti Serius
Pelaporan soal dugaan penyelewengan bantuan gempa Cianjur dilakukan Acsenahumanis Respon Foundation, Jumat (16/12). Dalam laporannya, perwakilan dari Acsenahumanis Respon Foundation menyebut bantuan yang diberikan oleh Emirates Red Crescent berupa 2 ribu lembar selimut, 25 ton beras, 1.000 paket kebersihan, 500 lampu bertenaga solar, serta batre charge untuk tenda.
"Bupati memotong SOP yang sudah dibuat BNPB, serta me-repacking bantuan menjadi berbeda," bunyi keterangan Acsenahumanis Respon Foundation.
Pelapor menduga pihak yang berwenang telah menyalahgunakan bantuan untuk kepentingannya dan tidak menyalurkan sebagaimana semestinya.
"Yang tadinya sumbangan dari lembaga internasional diubah kemasan partai dan dijual ke pasar. Artinya bupati menggunakan wewenangnya untuk memangkas distribusi bantuan, serta mengemas bantuan tersebut dengan bentuk lain dan menjual ke pasar," bunyi laporan.
Acsenahumanis Respon Foundation khawatir ada pihak lain yang melakukan penyelewengan terhadap bantuan kemanusiaan akibat gempa Cianjur yang terjadi 21 November 2022 tersebut.
"Ini baru bantuan (logistik), belum dana bantuan internasional yang diduga juga ada penyelewengan," tulis Acsenahumanis Respon Foundation dalam laporannya.