Deretan Bencana Alam yang Hantam Majalengka Selama 2022, Banjir Bandang bak Tsunami sampai Badai
Kaleidoskop 2022 ini dirangkum dari kejadian-kejadian sepanjang tahun yang diliput oleh Tribun Jabar.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Sederet peristiwa yang terjadi selama tahun 2022 ini di wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Bahkan, beberapa di antaranya sempat menggegerkan dunia maya.
Kaleidoskop 2022 ini dirangkum dari kejadian-kejadian sepanjang tahun yang diliput oleh Tribun Jabar.
Peristiwa yang terjadi sepanjang tahun ini mulai dari berbagai peristiwa bencana alam, seperti longsor, badai angin kencang, banjir hingga pergerakan tanah.
Beruntung, dari berbagai peristiwa tersebut, tidak sampai merenggut korban jiwa.
Hanya saja, infrastruktur bangunan maupun harus mengungsi dilakukan warga terdampak.

Berikut 5 bencana alam yang sempat membuat warga khawatir yang terjadi di Majalengka selama 2022.
1. Pergerakan Tanah Merusak 6 Rumah dan 19 Lainnya Retak-retak
Bencana alam pergerakan tanah di Kabupaten Majalengka terjadi di Blok Cigobang Dayeuh Panjang, Desa Padarek, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka.
Bencana erakhir pergerakan tanah terjadi pada Kamis (31/3/2022) yang mengakibatkan dua rumah rusak berat.
Kepala Desa Padarek, Wahyu Susanto mengatakan, bencana pergerakan tanah sudah acap kali terjadi di blok tersebut.
Hal itu dipicu tanah di daerah tersebut terbilang labil yang mengakibatkan mudahnya tanah bergerak.
Apalagi, hujan deras mengguyur dengan intensitas tinggi dan dalam waktu yang cukup lama.
"Di Desa Padarek, memang di Blok Cigobang ini kondisi tanahnya paling labil. Sehingga, terjadi pergerakan tanah," ujar Wahyu kepada Tribun, Jumat (1/4/2022).
Dia menyebut, parahnya kondisi tanah di wilayah tersebut diperkuat dengan adanya alat pendeteksi dari BMKG yang menyatakan Blok Cigobang menjadi titik rawan pergerakan tanah.
Adapun, sudah sejak satu tahun terakhir, ada 21 rumah yang mengalami retak-retak dan 6 rumah yang kini kondisinya rusak parah.
"Jadi kejadian terakhir pada kamis kemarin ada 2 rumah yang rusak parah. Namun, secara keseluruhan satu tahun terakhir juga pergerakan tanah terjadi dengan terakhir ini ada enam rumah rusak parah dan 19 rumah retak-retak," ucapnya.
Kejadian pada Kamis kemarin, sambung dia, membuat salah satu rumah milik warga bernama Ujang Darmawan (39) rusak berat.
Di mana, akibat pergerakan tanah tersebut, rumahnya tak lagi bisa ditempati.
"Ini rumah milik Ujang bisa dibilang paling parah akibat pergerakan tanah. Rumahnya gak bisa ditempati lagi dan mereka kini mengungsi," jelas dia.
Wahyu menambahkan, menanggulangi bencana alam tersebut, pihaknya akan memperbaiki drainase yang berada di area depan rumah penduduk yang dianggap memicu adanya pergerakan tanah.
"Upaya kami mau memperbaiki irigasinya. Saluran airnya drainasenya. Mungkin dari sini drainasenya jadi penyebab pergerakan tanah."
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk menghindari apalagi kalau hujan malam mending ngungsi aja ke keluarga yang lain," katanya.
2. Banjir Landa Kawasan Wisata Panyaweuyan
Banjir melanda jalan kawasan wisata Terasering Panyaweuyan di Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Kamis (10/11/2022).
Dalam video yang beredar, terlihat beberapa motor yang sedang terparkir di pinggir jalan nyaris terbawa arus yang cukup deras.

Salah satu warga Desa Sukasari Kaler, Mulyadi (45) mengatakan, banjir diduga terjadi akibat selokan yang tak bisa lagi menampung debit air.
"Kejadian tadi sekitar pukul 15.00 WIB, hujan deras dari siang setah duhur."
"Jadi selokan ini mah yang sudah gak bisa nampung debit air yang banyak," ujar Mulyadi saat dikonfirmasi Tribun, Kamis (10/11/2022).
Menurutnya, luapan air dari selokan yang membawa material sampah mengalir deras ke bawah.
Sehingga, meluap ke jalan dengan kontur menurun tajam.
"Itu lokasi persisnya di area parkir Lawang Saketeng."
"Tadi memang ada sejumlah motor yang lagi parkir nyaris terbawa banjir, beruntung tak sampai jatuh dan bisa diselamatkan," ucapnya.
Kendati demikian, luapan air tak sampai menggenangi pemukiman warga setempat.
Sebab, lokasinya yang terbilang jauh dari area pemukiman.
Sementara, Kasi Kedaruratan BPBD Majalengka, Rezza Permana mengatakan, peristiwa itu tak berlangsung lama.
Setelah ada laporan terkait kejadian itu, pihaknya langsung menuju ke lokasi.
"Alhamdulillah saat ini sudah tidak banjir lagi, tadi tim sudah asessment ke sana, memang hal itu terjadi karena ada penyumbatan di selokan, sekarang sudah aman," jelas Reza.
3. Cuaca Ekstrem di Majalengka Membuat 3 Rumah Ambruk
Tiga rumah bagian dapur di Desa Bagjasari, Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat ambruk saat hujan deras mengguyur sejak Jumat (9/12/2022) sore.
Kondisi salah satu rumah yang sudah retak-retak tidak kuat menahan guyuran hujan yang terjadi dalam waktu lama.
Kepala Desa Bagjasari, Ucup Supratman mengatakan, tiga rumah yang ambruk tersebut berada berjejer di Blok Timur RT.17/07, desa setempat.

Menurutnya, penyebab tiga rumah bagian dapur ambruk karena kondisinya sudah labil terus diguyur hujan.
"Awalnya itu hujan intensitas sedang terjadi pada Jumat sekitar pukul 15.00 WIB."
"Namun sekitar pukul 19.30 WIB terjadi longsor yang mengakibatkan 3 rumah milik warga ambruk di bagian belakang atau dapur."
"Nah awalnya memang sebelumnya sudah terjadi retak-retak di salah satu rumah," ujar Ucup saat diwawancarai, Sabtu (10/12/2022).
Diungkapkan dia, bahwa sejatinya pemilik rumah dibantu warga sekitar hendak merenovasi rumah yang sudah retak-retak itu.
Namun, tiga rumah bagian dapur masing-masing milik Sumiati (71), H Juju Julaeha (62) dan Eman (53) itu ambruk menimpa kolam di bawahnya.
"Panjang tebing sendiri sekitar 25 meter dan tingginya 7 meter. Material rumah menimpa kolam dan drainase air bersih yang berada di di bawahnya," ucapnya.
Ucup menyebutkan, Desa Bagjasari sendiri masuk ke dalam daerah rawan bencana longsor.
Diketahui, dua bulan lalu longsor juga terjadi di wilayahnya hingga mengakibatkan jalan desa retak-retak.
"Ya memang di Desa Bagjasari masuk zona merah ancaman bencana longsor, karena kontruksi bangunan menggunduk-gunduk, jadi ada yang di bawah, atas begitu."
"Di tambah banyak kolam juga, jadi tanah menyerap air dan tekstur tanah labil," jelas dia.
Salah satu anak pemilik rumah bernama Iwan (25) mengatakan, saat itu ia sedang berada di dalam rumah.
Namun ia mendengar suara gemuruh dari bagian belakang rumah dan melihat dapurnya sudah dalam keadaan ambruk.
"Semalam ada di rumah, dengar suara gemuruh dari belakang rumah, ternyata dapur ambruk," kata Iwan.
4. Sebuah Rumah di Majalengka Diterjang Banjir Bak Tsunami
Hujan deras mengguyur Perumahan Bumi Cikal Asih (BCA) di Desa Cikalong, Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka, Minggu (11/12/2022) sore.
Akibatnya, sebuah rumah di perumahan tersebut diterjang banjir hingga tembok bagian belakang rumah jebol.
Bak tsunami, air tersebut datang secara tiba-tiba hingga tembok jebol dan seluruh perabotan di dalam rumah tersapu air.

Pemilik rumah bernama Uus Kurnia (30) menuturkan, kejadian bermula pada waktu ashar atau sekitar pukul 15.30 WIB.
"Saat itu hujan deras, saya lagi salat ashar di belakang, istri lagi di depan TV lagi lipat-lipat pakaian dan anak lagi main di kamarnya, terus tiba-tiba dinding belakang roboh bersama air banyak," ujar Uus saat diwawancarai di Jalan Manggis, perumahan tersebut, Senin (12/12/2022).
Menurutnya, air yang masuk ke rumahnya seperti tsunami karena tidak ada tanda-tanda sebelumnya.
Adapun, air yang masuk mencapai setinggi dada orang dewasa.
"Barang elektronik banyak, kursi, (barang-barang) sudah tidak bisa diselamatkan semuanya terbawa. Ini kayak air tsunami aja tiba-tiba langsung masuk ke dalam."
"Ini debit air segini nih (sedada orang dewasa), udah masuk aja ke dalam," ucapnya.
Dijelaskan dia, bahwa air yang menerjang tembok bagian belakang rumah hingga roboh disebabkan tidak adanya drainase pembuangan air.
Limpahan air yang kemungkinan datang dari perumahan di atasnya tumpah semua ke rumah Uus yang berada di bawahnya.
"Lahan ini lahan kosong pak, jadi kalau misalkan ini di sebelah jalan enggak ada drainase pak."
"Limpahan dari perum yang atas semua ke sini."
"Ini enggak nahan sama bobot genangan airnya, karena lebih rendah," jelas dia.
Uus menambahkan, bahwa sebelum kejadian tidak ada tanda-tanda akan datangnya air bak tsunami yang menerjang rumahnya.
Beruntung, menurutnya, tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Namun, kaki kirinya mengalami luka akibat pecahan kaca.
"Alhamdulillah semua anggota keluarga selamat, saat itu juga saya langsung menyelamatkan mereka (istri dan anak)."
"Barang-barang yang bisa diselamatkan saya selamatkan ke rumah ibu, tapi kemungkinan barang elektronik rusak semua," katanya.
5. Badai Angin Kencang Buat Dinding di Lantai 2 Bandara Kertajati Majalengka Ambruk
Kawasan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka diterjang badai angin kencang.
Akibatnya, dinding-dinding yang berada di lantai dua bandara tersebut beterbangan dan ambruk.
Video peristiwa itu pun viral di sejumlah grup aplikasi WhatsApp.
Dari video yang diterima Tribun, terlihat material yang terbuat dari gypsum ambruk.
Material tersebut mengotori lantai dua bandara tersebut.
Ada beberapa orang juga turut melihat peristiwa itu.
Terlihat juga beberapa material hendak terbang diduga saking kencangnya angin yang melanda kawasan bandara.
Saat dikonfirmasi, VP of Commercial dan Technical PT BIJB Kertajati, Ari Widodo membenarkan peristiwa tersebut.
Menurutnya, peristiwa itu terjadi sekira pukul 16.00 WIB yang mana hujan lebat disertai angin badai melanda kawasan bandara.
"Ya benar, tapi itu dinding ya bukan plafon."
"Jadi begini, pada hari ini itu terjadi angin badai di sekitar kawasan bandara dengan kecepatan angin 58 not."
"Sehingga, dinding-dinding yang terbuat dari gypsum itu ambruk, bisa dikatakan jebol lah karena kecepatan anginnya luar biasa tadi," ujar Ari saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu (17/12/2022).
Disinggung banyaknya orang dalam video yang beredar, Ari menyebut, bahwa memang selepas kejadian ada gelaran acara yang telah selesai digelar.
Ia pun memastikan, tak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa tersebut.
"Oh jadi banyak orang itu sedang beres-beres karena telah menggelar suatu acara."
"Kebetulan acaranya sudah beres pada pukul 14.00 WIB dan terjadinya badai angin kencang terjadi pukul 16.00 WIB yang mengakibatkan dinding-dinding yang terbuat dari gypsum ambruk itu tadi."
"Daerah situ (lantai 2) itu kosong sebenarnya, tidak terlalu banyak lalu lalang orang."
"Nah sedangkan acara yang sudah selesai tadi digelar di lantai 3," ucapnya.
Kini, pihak bandara pun telah membersihkan puing-puing dinding yang ambruk usai badai menerjang kawasan bandara.
Diperkirakan, kerugian dari peristiwa itu mencapai puluhan juta.
"Alhamdulillah sekarang sudah ditangani oleh kami, sudah membersihkan puing-puing dinding tadi, termasuk menutup dinding-dinding yang mengelupas terbawa angin tadi."
"Kerugian hanya material lah sedikit, sekitar Rp 30 juta," jelas dia.(Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto)