Kepala Daerah Menilai Smart Village Nusantara PT Telkom Pacu Digitalisasi Daerah

Kepala Daerah Menilai Smart Village Nusantara (SVN) PT Telkom Pacu Digitalisasi Daerah

Editor: Siti Fatimah
istimewa
Kunjungan sejumlah kepala daerah ke Smart City Navigator di Graha Merah Putih Telkom 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Amran Mahmud, Bupati Wajo, Provinsi Sulawasi Selatan, menilai tim IT (information technology) dari internal dari ASN (Aparatur Sipil Negara)  tidak pernah benar-benar cukup dalam mendigitalisasi daerah.

Solusi eksternal seperti yang ditawarkan Smart Village Nusantara (SVN) PT Telkom akan lebih cepat mendigitalisasi sebuah daerah.

"Kami sudah ada tim IT juga namun tetap harus dipacu oleh aplikasi semacam SVN ini. Tim kami bisa buat tapi masih agak-agak sederhana, padahal layanan berbasis IT itu kan harus selalu update dan selalu di-upgrade," katanya setelah berkunjung ke Smart City Navigator di Graha Merah Putih Telkom, Jakarta, Rabu (21/12/2022).

Baca juga: Permudah Pengelolaan Ketahanan Pangan Lokal Desa, Kementerian Desa dan SVN Telkom Rilis SiTangkal

Menurutnya, SVN juga memiliki keunggulan karena terus melakukan berbagai inovasi, sehingga menarik pihaknya untuk melihat dan mengagendakan studi banding tersebut.

"Bagaimanapun, transformasi digital daerah yang ditawarkan Telkom itu memang membantu dari sisi efektivitas dan efisiensi.  Kami akan lihat dari sisi kemampuan pembiayaan kami," katanya.

Kunjungan sejumlah kepala daerah ke Smart City Navigator di Graha Merah Putih Telkom
Kunjungan sejumlah kepala daerah ke Smart City Navigator di Graha Merah Putih Telkom (istimewa)

Amran mengatakan, setelah melihat demo dari tim Telkom, pihaknya sangat tertarik dengan ekosistem layanan Tamaska yang  mengelola aset daerah secara digital. Mulai dari parkir,  mobile apps petugas loket fasilitas umum, dan banyak lagi.

Baca juga: Telkom dan Cisco Jalin Kerjasama Strategis IoT Control Center dan Software Define Network di ASEAN

Melalui Tamaska, kepala daerah bisa memantau pergerakan PAD (pendapatan asli daerah) dari parkir umum, bahkan termasuk memonitor profesionalisme juru parkir di jalan.

Untuk digitalisasi tiket loket, bahkan beberapa daerah sudah aktif menggunakan untuk tiket masuk obyek wisata di daerah  seperti Gunung Masigit, Kabupaten Bandung Barat, dan Kaduela, Kabupaten Kuningan.

"Kami juga tertarik dengan program Pesantren Go Digital. Saya harapkan ini bisa difasilitasi Kementerian Agama agar pesantren termasuk di Wajo bisa rasakan manfaatnya," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved