Gempa Bumi di Cianjur

Cosplay Wayang Orang, Ratusan Pelajar Bandung Raya Kumpulkan Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur

250 pelajar SMA sederajat di Bandung Raya memamerkan cosplay wayang orang pada Heart Fest di Kampus Institut Seni Budaya Indonesia, Jalan Buah Batu

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/MUHAMAD SYARIF ABDUSSALAM
Sebanyak 250 pelajar SMA sederajat di Bandung Raya memamerkan cosplay wayang orang pada gelaran Heart Fest di Kampus Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Jalan Buah Batu, Kota Bandung, Rabu (21/12/2022). 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sebanyak 250 pelajar SMA sederajat di Bandung Raya memamerkan cosplay wayang orang pada gelaran Heart Fest di Kampus Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Jalan Buah Batu, Kota Bandung, Rabu (21/12/2022).

Lomba Cosplay Wayang Orang ini bertujuan mencetak profil pelajar Pancasila melalui penguatan karakter berbasis kearifan lokal.

Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah VII Jawa Barat Firman Oktora mengatakan, melalui Heart Fest pihaknya bekolaborasi dengan ISBI Bandung dalam upaya membangun empati siswa/i dan mencetak pelajar yang pancasilais.

"Hari ini diikuti oleh 250 siswa SMA maupun SMK dari kota Bandung dan Cimahi," ujar Firman Oktora di sela Lomba Cosplay Wayang Orang Heart Fest di Kampus ISBI Bandung, Kota Bandung, Rabu (21/12/2022).

Ia mengungkapkan Heart Festival bukan sekadar mengapresiasi budaya lokal.

Pada hajat ini, pelajar diajak untuk memiliki rasa peduli terhadap sesama.

Peserta lomba cosplay wayang orang ini pun mengumpulkan barang bekas layak pakai, termasuk mainan untuk disalurkan kepada korban Gempa Bumi Kabupaten Cianjur.

"Untuk mengikuti kegiatan ini anak-anak bisa mendaftar dengan cara menyumbangkan mainan-mainan bekas maupun yang baru untuk disumbangkan ke teman-teman yang ada di Cianjur sebagai rasa bentuk kepedulian anak-anak kita," katanya.

Ia menambahkan, lomba cosplay wayang orang pada Heart Fest merupakan inovasi dari KCD Pendidikan Wilayah VII Jawa Barat dalam mempopulerkan Gerakan Tujuh Hari Berkarakter (7 harkat).

Pihaknya pun berkomitmen terus menularkan praktik-praktik baik kepada pelajar sementara tema setiap hari Rabu bekaitan dengan literasi dan lingkungan hidup.

"Jadi ini kebetulan hari Rabu, jadi kaitannya dengan literasi. Jadi bagaimana anak anak ini literasi terhadap seni, baik seni lukis, kemudian penampilan wayang (orang), dan ada permainan tradisional," katanya.

Terkait upaya mencetak profil pelajar Pancasila, ia mengungkapkan, bahwa dalam lomba cosplay wayang orang ini mencerminkan Kebhinekaan.

Pelajar bersama-sama memberikan kebermanfaatan tak peduli berasal dari sekolah, suku, maupun agama yang berbeda.

"Karena di sini ada keberagaman, kebhinekaan tapi mereka dalam satu visi memiliki satu tujuan berkaitan dengan kebermanfaatan untuk teman teman lainnya," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved