Kelakuan Setan Bapak di Sumsel, Rudapaksa dan Berikan Tubuh Putrinya ke Teman, Jual Foto Syur Korban
Tak hanya melakukan rudapaksa, ayah biadab tersebut tega menjual foto bugil sang putri yang keterbelakangan mental.
TRIBUNJABAR.ID, PALEMBANG - Nasib pilu dialami seorang gadise keterbelakangan mental berinisial I (16).
Gadis asal Palembang, Sumatera Selatan, tersebut menjadi korban rudapaksa ayah kandungnya sendiri.
Tak hanya melakukan rudapaksa, ayah biadab tersebut tega menjual foto bugil sang putri yang keterbelakangan mental.
Sang ayah tega menjual foto bugil putrinya sendiri demi mendapatkan uang.
Baca juga: Mayor Wakil Komandan Detasemen Paspampres yang Rudapaksa Perwira Muda Ditahan Sejak Kemarin
Kasus itu terkuak setelah W (45) didampingi pihak dari Dinas Kesehatan Sosial melaporkan kejadian itu ke Polda Sumatera Selatan, Selasa (20/12/2022).
W mengatakan, kejadian bermula ketika ia bersama keluarganya dibuat terkejut oleh foto bugil I yang menyebar di berbagai grup WhatsApp.
Ia kemudian menanyakan hal itu kepada I.
Namun, putri kedua W sempat enggan bercerita sampai akhirnya dibujuk.
“Mungkin saat itu takut cerita karena bapaknya ada di rumah. Jadi akhirnya saya menghubungi petugas Dinsos dan anak saya dibawa keluar,” kata W usai membuat laporan.
I lalu memutuskan bercerita. Ia mengaku telah berulang kali diperkosa oleh bapak kandungnya tersebut.
Bukan itu saja, gadis keterbelakangan mental ini pun dibawa ke daerah 36 Ilir dan kemudian dirudapaksa secara bergilir oleh teman bapaknya itu untuk mendapatkan uang.
“Anak saya diimingi uang Rp 100.000 kalau mengikuti perintah suami saya,” ujar W.
Tenaga Kesehatan Sosial Kecamatan (TKSK) Ilir Timur I Palembang Nurhasanah mengatakan, korban I difoto bugil melalui ponsel oleh bapaknya sendiri untuk dijual.
Foto-foto I tanpa busana itu ditawarkan kepada rekan ayah kandungnya yang ingin berhubungan dengan korban.
Baca juga: Oknum TNI Perwira Paspampres Diduga Rudapaksa Anggota Kostrad, Panglima TNI Tak Akan Kompromi
Setelah sepakat, korban lalu dibawa ke daerah 36 Ilir.