Kerugian Akibat PMK Mencapai Rp 39 Miliar, Sektor Peternakan di KBB Belum Sepenuhnya Pulih
Industri sektor peternakan di Kabupaten Bandung Barat (KBB) hingga kini belum sepenuhnya pulih setelah ribuan ternak diserang PMK.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Industri sektor peternakan di Kabupaten Bandung Barat (KBB) hingga kini belum sepenuhnya pulih setelah ribuan ternak diserang wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Akibat penyakit tersebut, kerugian peternak cukup besar.
Berdasarkan data dari Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) KBB, sejak kemunculan kasus perdana PMK pada Juni 2022, tercatat ada 17 ribu ekor sapi yang terpapar PMK.
Dari angka tersebut, sekitar 14 ribu ternak dinyatakan sembuh, dan sisanya tiga ribu ekor mati atau dipotong paksa.
Kepala Dispernakan Bandung Barat, Undang Husni Tamrin, mengatakan, akibat wabah PMK tersebut sebanyak 204 peternak di Bandung Barat kehilangan pemasukan dan mata pencaharian dengan total kerugian mencapai Rp 39 miliar.
"Dampak ekonomi akibat wabah PMK memang besar, tapi untuk kondisi sekarang sudah berangsur pulih dan masih dalam masa pemulihan," ujar Undag saat dihubungi, Minggu (18/12/2022).
Baca juga: Memenuhi Syarat, Tiga Bangunan Peninggalan Belanda di Bandung Barat Diusulkan Jadi Cagar Budaya
Undang mengatakan, hasil produksi sektor peternakan berupa daging atau susu sapi perah hingga saat ini baru menggeliat di angka 80 persen. Artinya kondisi tersebut belum pulih sepenuhnya.
Agar sektor peternakan di KBB bisa pulih sepenuhnya, kata Undang, pihaknya akan terus menggencarkan upaya pemulihan agar sektor peternakan ini bisa kembali produktif dan normal kembali seperti biasanya.
"Alhamdulillah produksi sekarang sudah mulai naik lagi mencapai 80 persen, tapi belum stabil seperti sebelum ada kasus PMK," kata Undang.
Untuk mengembalikan industri sektor peternakan di KBB bisa seperti semula, Dispernakan Bandung Barat akan intens menyalurkan bantuan pakan, disinfektan, obat-obatan, serta dana penggantian bagi hewan mati.
Baca juga: Mobil Pikap Ringsek Setelah Masuk ke Parit Sedalam 7 Meter di Bandung Barat, Sopir Terluka Parah
"Terus kita pantau agar produktivitas sektor peternakan kembali 100 persen. Untuk mencapai itu kita gencar beri bantuan disinfektan," ucapnya.
Selain itu, kata Undang, pihaknya juga memberikan stimulan pakan sebanyak 650 ton untuk 13 ribu ekor ternak. Lalu memberi bantuan insentif bagi hewan mati atau dipotong bersyarat, pemberian vaksin, dan lainnya. (*)
Baca berita lainnya di GoogleNews