Pelajar di Ambit Situraja Sumedang Dipastikan Kesulitan Menuju Sekolah Setelah Jembatan Ambruk

Jembatan ambruk di Dusun Ambit, Desa Ambit, Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang, membawa dampak sosial. 

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Giri
Dok. BPBD Sumedang
Jembatan penghubung Desa Ambit dan Desa Mekarmulya, Kecamatan Situraja, Sumedang, ambruk dan tak bisa dilalui, Jumat (16/12/2022).  

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Jembatan ambruk di Dusun Ambit, Desa Ambit, Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang, membawa dampak sosial. 

Para pelajar kesulitan menuju ke sekolah mereka sebab jembatan penghubung Desa Ambit dan Desa Mekarmukya itulah yang digunakan melintas Sungai Cicapar yang bermuara ke Sungai Cipeles.

"Masyarakat tidak terisolasi, tetapi kasihan juga para pelajar harus memutar jauh untuk sampai ke sekolah. Area di sekitar jembatan itu sudah kami pasangi pelang untuk tidak didekati warga sebab bahaya," kata Kepala Pelaksana BPBD Sumedang, Atang Sutarno, Sabtu (17/12/2022). 
 
Jembatan di Ambit itu roboh pada Jumat (16/12/2022) sore sekira pukul 17.00 WIB.

Jembatan ini dihantam banjir yang teramat deras dari sungai di bawahnya. 

Baca juga: Kampung Karuhun Sumedang Gratiskan Tiket Masuk Hingga 28 Desember, Hanya 20 Menit dari Tol Cisumdawu

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun selain jembatan ambruk, sawah-sawah juga rusak.

"Sungai itu memang sudah dangkal. Kuwu (kepala desa) setempat telah berkirim surat ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cisanggarung untuk sungai itu dikeruk sedimentasinya. Tapi keburu banjir datang," kata Atang. 

BPBD baru akan merumuskan secara terperinci penanganan yang akan dilakukan terhadap jembatan ambruk itu siang ini, Sabtu. 

Baca juga: Hujan Deras di Sumedang Picu Banjir, 1 Jembatan Ambruk Diterjang Arus Sungai Cicapar yang Meluap

Namun sebelumnya, anggota BPBD telah berkeliling memberikan informasi bahwa warga tak boleh mendekat ke area jembatan ambruk. 

"Jembatan itu harus dibangun kembali secara permanen, harus penanganan permanen," katanya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved