H-3 Menuju Bandung Connecticity 2.0, Bandung Datathon, Implementasi Pembangunan Inklusif

Sekretaris Diskominfo Kota Bandung Darto menyebut, partisipasi warga dapat menjadi sistem peringatan dini untuk masalah publik

istimewa
Bandung Datathon 2022 

TRIBUNJABAR.ID,- Pembangunan di Kota Bandung tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, tetapi melibatkan masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam pembangunan Kota Bandung dapat dilihat melalui ajang Bandung Datathon.

Digelar pertama kali pada 2016, ajang ini melahirkan berbagai inovasi pembangunan Kota Bandung menjadi kota yang semakin baik. Menggandeng berbagai unsur dari mulai akademisi hingga masyarakat, acara ini memungkinkan para pesertanya untuk melahirkan inovasi bagi Kota Bandung berdasarkan data yang sudah tersedia.

Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung Darto menyebut, partisipasi warga dapat menjadi sistem peringatan dini untuk masalah publik. Sebuah fasilitas bagi kebutuhan dan pandangan warga dipahami sebagai perbaikan untuk perumusan manfaat kebijakan.

“Dengan memanfaatkan teknologi untuk mengelola masukan dan keluhan warga, pemerintah dapat memahami kebutuhan warga melalui inovasi yang berdampak,” ujarnya.

Selain lintas profesi, acara ini juga melibatkan masyarakat lintas usia. Rentang usia peserta Bandung Datathon berkisar di 17-40 tahun.

Sepanjang 5 tahun perjalanan Bandung Datathon, salah satu edisi yang paling diminati yaitu pada 2019. Saat itu, inovasi yang lahir dari Bandung Datathon mampu dilirik Kota Melbourne.

Pada edisi tersebut, Bandung Datathon mengangkat isu keselamatan berkendara. Adapun pemenang dari Bandung Datathon saat itu, Muhammad Firman Nuruddin, Mochammad Ronny Ardianto, dan Riamizar Surya Baihaqi. Mereka mahasiswa angkatan 2018 dari Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, serta Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan.

Ketiganya melahirkan inovasi jam getar yang berguna bagi para disabilitas yakni tunarungu untuk keselamatan mereka berkendara.

Setelah digelarnya edisi yang menaikkan popularitas ajang ini, Bandung Datathon harus terhenti akibat pandemi Covid-19. Ajang ini kembali dijalankan pada 2021 dan tahun ini, 2022.

Menurut Darto, pada edisi 2022, Bandung Datathon mengusung tema ‘Sustainable Food System for Better Tommorow’. Tema ini sejalan dengan potensi masalah ketahanan pangan yang ada di Kota Bandung.

“Masyarakat perlu tempat bagaimana ide mereka diketahui masyarakat lain. Atau bagaimana caranya berpartisipasi untuk pemerintah,” ujarnya.

“Dengan Bandung Datathon, kita membuat bagaimana ide tersebut dihadirkan berdasarkan pada data yang ada,” imbuhnya.

Berbeda dengan edisi sebelumnya, peserta mendaftarkan diri secara berkelompok, Bandung Datathon kali ini berasal dari perorangan. Nantinya Pemkot Bandung akan membentuk tim dengan berbagai latar belakang. Mulai dari akademisi, aktivis, dan juga kalangan pemerintah.

“Ini bertujuan agar sudut pandang ide tersebut dapat terasa utuh. Kadang, beberapa ide mungkin saja tidak sejalan dengan realita atau data di lapangan,” ujarnya.

Lebih lanjut terkait teknisnya, Bandung Datathon 2022 yang mengusung tema ketahanan pangan bertujuan agar Kota Bandung dapat mengakselerasi aspek ketahanan pangan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved