Milik Pemprov Jabar, Masjid Al-Jabbar di Majalengka Tak Terawat, Lantai Kotor hingga WC Mampet

Pada bagian tempat wudu misalnya, tepatnya di bagian muka, yang biasa digunakan untuk cuci tangan, kondisi kurang terawat cukup jelas terlihat.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Cirebon/ Eki Yulianto
Suasana Masjid Al-Jabbar yang terlihat sepi dan tak terawat yang berada di Jalan Raya Kadipaten-Jatibarang, tepatnya di Desa Babakan, Kecamatan Kertajati. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Proyek pembangunan Masjid Al-Jabbar telah digaungkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat sejak beberapa tahun lalu.

Masjid-masjid itu kini ada yang telah berdiri megah dan sebentar lagi rampung dibangun di sejumlah daerah dengan mengusung konsep unik maupun indah jika dilihat.

Seperti yang ada di Bandung, tepatnya di kawasan Cimencrang, Gedebage, Kota Bandung, Masjid Raya Al-Jabbar digadang-gadang akan menjadi masjid terindah di tanah air.

Baca juga: Ridwan Kamil Targetkan Masjid Raya Al Jabbar Bisa Dipakai Salat Desember

Tentunya, konsep bangunan unik masjid itu tak terlepas dari peran Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Sebagai orang dengan latar belakang arsitek, Kang Emil, sapaan akrabnya, membuat konsep bangunan Masjid Al-Jabbar seperti yang di Bandung tersebut.

Di Majalengka, Masjid Al-Jabbar juga ada, terletak di Jalan Raya Kadipaten-Jatibarang, tepatnya di Desa Babakan, Kecamatan Kertajati.

Bangunan Masjid Al-Jabbar itu berdiri dengan gaya arsitektur yang indah.

Di bagian depan, terdapat prasasti bertuliskan 'Masjid Al-Jabbar Kertajati Diresmikan Oleh Gubernur Jawa Barat Mochammad Ridwan Kamil 22 Juli 2020.'

Pantauan Tribun di lokasi pada Kamis (8/12/2022), di bagian depan, Masjid tersebut memiliki tempat parkir yang luas.

Di sebelah kiri, terdapat nama Masjid Al-Jabbar dengan warna kuning.

Pemandangan dari luar, cukup menghadirkan kesan akan keindahan bangunan itu.

Namun sayang, di beberapa bagian, kesan keindahan itu memudar.

Baca juga: Tiga Opsi Akses Menuju Masjid Raya Al Jabbar, Termasuk Pembukaan Exit Tol 149 Gedebage

Pada bagian tempat wudu misalnya, tepatnya di bagian muka, yang biasa digunakan untuk cuci tangan, kondisi kurang terawat cukup jelas terlihat.

Cermin di sana, terlihat cukup kusam, yang membuat aktivitas bercermin tidak nyaman.

Kondisi serupa juga terlihat pada bagian toilet.

Kendati keran air dan toilet berfungsi baik, tetapi ruangan tersebut terlihat tidak terawat.

Ada beberapa puntung rokok tergeletak di toilet laki-laki itu.

Pemandangan serupa juga terlihat di bagian dalam Masjid.

Di salah satu titik, terlihat tanpa ada lemari sebagai tempat penyimpanan sarung maupun mukena.

Kondisi semakin memprihatinkan terlihat di lantai 2.

Di sana, tumpukan sisa kayu yang rapuh, terlihat berserakan, memenuhi lantai berwarna krem itu.

Kesan jorok pun sangat terlihat bagi siapapun yang melihat pemandangan tersebut.

Pemandangan serupa juga terlihat pada bagian dinding.

Kondisi itu disinyalir terjadi sudah cukup lama.

Hal itu terlihat dari komentar warga pada kolom ulasan untuk alamat Masjid Al-Jabbar Kertajati.

Akun dengan nama Viski Tiarizki, sekitar 6 bulan lalu menuliskan bahwa Masjid tersebut cukup bagus.

Namun sayang tidak ada perawatan yang dilakukan.

Baca juga: Emil Tinjau Pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar, Sudah Capai 56 Persen

"Sangat disayangkan, bangunan baru dan bagus tapi tidak dilanjutkan dengan perawatan hariannya. Area yg kotor dan sangat berdebu.,tempat beribadah tapi tidak di buat nyaman.Fasilitas banyak yg mulai rusak," tulis dia.

Akun Abyaz Noufal menyoroti kondisi tempat wudu yang dianggapnya tidak terawat.

"Bangunan Tempat Wudhu Terbengkalai...tidak terurus...kotor, WC mampet. Halaman parkir luas," tulis akun itu, 3 bulan lalu.

"Masjid nya besar luas, tapi ada yang kurang, jalan di dalam masjid sini serasa berdebu banget. Kalau teras yg menghadap jalan mungkin masih wajar yah gampang berdebu, ini teras samping dan dalam masjidnya berdebu juga. Mungkin bisa membuat anggaran buat petugas keberhasihan gitu kali ya biar masjid lebih terawat."

"Saya datang kesini sekitar 3 bulan lalu, saya kira ketika saya datang aja pas belum dibersihkan, ternyata banyak yg merasakan hal yang sama masjidnya kurang terawat," tulis akun Reza P Azhari, 3 bulan lalu.

Sementara, menurut pengurus masjid yang berhasil ditemui Tribun, Eman Sulaeman mengaku hanya bisa pasrah saat masjid yang dikelolanya terkesan tak terawat.

Pasalnya, ia sehari-hari hanya bermodalkan dari kotak amal untuk memenuhi kebutuhan perawatan.

"Sejak SK kedua dibuat, saya di sini dijadikan pengamanan masjid, tanpa digaji."

"Tapi sebenarnya saya sudah sejak tahun 2017, ketika pembangunan tahap pertama, waktu itu saya jadi sekuriti."

"Belum ada bantuan dari Pemprov, selama ini saya selalu mengandalkan kotak amal untuk memenuhi kebutuhan perawatan," ujar Eman.

Masjid Al-Jabbar sendiri lokasinya cukup starategis, yakni berada di antara GT Kertajati Cipali dan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved