ASAL USUL Kampung Maroko di Bandung, Bermula dari Kata Emak-emak Merokok, Punya Tempat Ikonik
Kampung Maroko itu memiliki sebuah tempat yang bisa disebut sebagai ikonnya yakni Dermaga Maroko yang terletak di tepi aliran Sungai Citarum.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Kampung Maroko di Desa Mekarjaya, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menjadi perbincangan karena namanya memiliki kesamaan dengan negara Maroko yang mampu mengalahkan Spanyol pada gelaran Piala Dunia 2022.
Meski memiliki kesamaan nama, Kampung Maroko di KBB dan Negara Marko yang berada di benua Afrika itu tentunya sangat berbeda atau sama sekali tidak ada yang identik dalam segala hal.
Kampung Maroko ini terletak di tepian aliran Sungai Citarum, namun kampung tersebut tidak memiliki sebuah penanda seperti gapura, monumen, maupun tugu dengan tulisan nama 'Kampung Maroko' agar mudah dibaca dan diingat orang.

Sementara saat memasuki kampung tersebut, kondisinya tidak ada yang berbeda dengan kampung-kampung lain yang ada di sekitar Desa Mekarjaya karena sama sekali tidak hal yang menonjol layaknya di Negara Maroko.
Hanya saja, Kampung Maroko itu memiliki sebuah tempat yang bisa disebut sebagai ikonnya yakni Dermaga Maroko yang terletak di tepi aliran Sungai Citarum.
Di dermaga ini terdapat sebuah tempat makan yang berada di tengah sungai dan tempat memancing ikan.
Baca juga: Kalahkan Spanyol di Piala Dunia 2022, Maroko Kini Dapat Dukungan Masif dari Afrika dan Timur Tengah
"Kampung Maroko tidak ada kaitannya dengan Negara Maroko, hanya namanya saja yang sama," ujar tokoh masyarakat Kampung Maroko, Deni Sugandi (46) saat ditemui di lokasi, Rabu (7/12/2022).
Kampung Maroko juga, kata Deni, sama sekali tidak ada hubungannya dengan sosok orang dari negara Maroko yang pernah singgah, datang, atau punya sejarah khusus di kampung tersebut, sehingga kemungkinan besar nama Maroko sendiri disematkan oleh orangtua pada zaman dulu.
"Termasuk sampai sekarang juga belum pernah ada orang dari Negara Maroko yang pernah tinggal di sini," kata Deni yang lahir di Kampung Maroko ini.

Sementara terkait asal-usul nama Maroko, kata Deni karena dulunya di tempat tersebut banyak emak-emak yang punya kebiasaan merokok, sehingga tercetuslah nama Maroko dan hingga saat ini namanya tetap dipakai.
"Jadi kalau dulu ngobrol sama orangtua, sejarahnya begitu, bahwa Kampung Maroko ini berasal dari singkatan emak-emak ngerokok, sehingga jadilah nama Maroko," ucapnya.
Deni tidak mengetahui secara pasti sejak kapan tempat lahirnya ini dinamai dengan nama Kampung Maroko karena berdasarkan cerita orangtuanya bahwa sebelum dia lahir, kampung tersebut sudah bernama Kampung Maroko.
"Setahu saya sebelum saya lahir juga sudah Kampung Maroko namanya. Jadi tidak ada dulu kampung ini namanya ini, atau bukan Maroko, enggak ada," ucapnya.
Kampung Maroko itu, kata Deni, hanya terdapat 3 RW dan bertetangga dengan Kampung Parigi, Rancaeceng, Babakan, dan Pasar Aci yang jarak antar kampung ini sangat berdekatan.
"Tapi semakin ke sini, justru kampung-kampung itu juga disebut Kampung Maroko. Akhirnya ya sekarang jadi bagian (Kampung) Maroko juga," ujar Deni.