Gempa Bumi di Cianjur
Kisah Ade Korban Gempa Cianjur di Desa Sarampad, Lihat Bayangan Hitam hingga Dengar Gemuruh Angin
Ade Juli (50) , warga Kampung Cisarua, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Cianjur masih mengingat jelasnya kengerian gempa Cianjur, ungkap kesaksian
TRIBUNJABAR.ID - Ade Juli (50) , warga Kampung Cisarua, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Cianjur masih mengingat jelasnya kengerian gempa Cianjur pada (21/11/2022) lalu.
Kini, Ade hanya bisa termenung duduk bersandar ke tumpukan kasur dalam tenda kecil di samping rumahnya di Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, pada Minggu (27/11/2022).
Ia mengenakan baju dan peci hitam, wajahnya tampak kusut karena kurang istirahat. Di pipi sebelah kirinya masih tertempel plester luka warna putih
Di tenda ukuran sekira 3x4 meter di samping rumahnya yang ambruk, dia mengungsi bersama tiga orang anaknya.
Tenda warna biru itu tampak sesak dengan tumpukan barang-barang peralatan rumah tangga yang baru saja dievakuasi oleh petugas SAR (Search and Rescue).
Rumah Ade yang berlokasi dekat tebing Kampung Cisarua memang hancur berantakan dihantam gempa 5,6 SR pada Senin (21/11/2022).
Rumah berukuran 6x7 meter ini ambruk dan hanya menyisakan sebagian dindingnya.
Ade pun terpaksa membangun tenda di depan rumahnya sebagai lokasi pengungsian sementara.
Dia mengaku tidak betah di tenda pengungsian umum yang letaknya hanya sekira 10 meter dari rumahnya.
Selain karena terlalu ramai, di tenda pengungsian umum dia tidak bisa salat karena agak jauh dari sumber air untuk wudhu
Menjelang terjadinya gempa bumi dahsyat ini, Ade mengaku baru saja menunaikan salat di rumahnya.
Tiba-tiba dia mendengar ada gemuruh seperti angin puting beliung dari arah kejauhan.
"Saya mendengar seperti ada gemuruh angin putih Beliung, dan bayangan hitam dari kejauhan sekira pukul 02.00 siang itu," kata Ade saat ditemui TribunnewsDepok.com, Minggu (27/11/2022).
Tidak berselang lama, dia merasakan goyangan gempa yang cukup besar sehingga membuat rumahnya ambruk.
"Spontan saya lari keluar rumah. Satu detik kemudian rumah ambruk, roboh semuanya," ucapnya.
Ade lalu berlari ke rumah anaknya yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya.
"Saya langsung menyelamatkan anak dan cucu yang ketiban puing reruntuhan rumah mereka," tuturnya.
Dia bersyukur karena semua keluarganya selamat dalam bencana gempa ini.
"Alhamdulilah, semua selamat. Cucu saya ungsikan ke Jangari. Sementara saya di sini sama anak-anak," ujar pria yang ditinggalkan istrinya karena meninggal dunia beberapa tahun lalu ini.
Ade berharap pemerintah turun tangan membangun kembali rumahnya yang hancur total.
"Kalau ada bantuan perbaikan rumah dari pemerintahan Presiden Jokowi, saya berharap diberikan langsung ke korban. Saya berharap bantuan tidak melalui perantara, biar tidak ada potongan," tuturnya.
Baca juga: Update Gempa Cianjur, Titik Tempat 8 Korban Gempa yang Hilang Sudah Ditemukan Berkat Perabotan
Saat ini Ade mengaku membutuhkan kasur dan selimut di tenda pengungsiannya.
"Kalau makanan cukup banyak, kita makan di tenda umum. Baju bekas juga ada. Tetapi kasur dan selimut di tenda ini belum dapat satu pun," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribundepok.com dengan judul Ade Ungkap Detik-detik Gempa Guncang Desa Sarampad-Ada Bayangan Hitam & Gemuruh Angin Puting Beliung