Gempa Bumi di Cianjur

Bupati Sukabumi Sebut Korban Gempa Cianjur di Sukalarang Belum Tersentuh Pemerintah Pusat

Bupati Sukabumi Marwan Hamami meninjau pengungsian RW 10 Kampung Gedurahayu, Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Senin (5/12/2022)

Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Januar Pribadi Hamel
Tribunjabar.id/Dian Herdiansyah
Saat Bupati Sukabumi Marwan Hamami Mengecek dampak gempa Cianjur di pengungsian RW.10 Kampung Gedurahayu, Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Dian Herdiansyah.

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Bupati Sukabumi Marwan Hamami meninjau pengungsian RW 10 Kampung Gedurahayu, Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Senin (5/12/2022).

Marwan pun meninjau beberapa titik lokasi kerusakan dan tempat pengungsiaan di RW 10 kampung Gedurahayu Desa Titisan.

Dalam kunjunganya, Marwan ingin memastikan kondisi masyarakat pascatanggap darurat di lokasi gempa.

Baca juga: Kisah Dermawan Tembus Jalan Sempit ke Pelosok, Sampaikan Bantuan Langsung ke Posko Gempa Cianjur

Marwan pun merespon adanya aspirasi dari korban terdampak gempa terkait kondisi rumah yang mengalami kerusakan.

Marwan pun akan mengupayakan untuk membantu korban baik dari anggran belanja tidak terduga (BTT).

"Kita harus bisa ngemaklum kalau bapak Presiden (Jokowi) datang ke Cianjur memberikan bantuan, rumah yang ambruk di Sukabumi tidak tersentuh.

"Hal Itu yang dipersoalkan, karena konsentrasinya semua di Cianjur kan lebih besar.

Hanya masyarakat yang namanya terkena dampak gempa itu tidak mengenal daerah yang utama atau yang terdampak. Tapi bagaimana kondisi mereka, itu yang harus diedukasi," ungkap Marwan

Pihaknya pun kata Marwan, telah membahasnya dengan BNPB terkait kondisi Sukabumi termasuk terkait bantuan seperti halnya yang di Cianjur.

"Kita telah sampaikan ke BNPB. Sukabumi Tunggu saja," ucapnya.

Di sisi lain, pihaknya juga menyiapkan bantuan material yang telah menyiapkan dan menginventarisir kebutuhan yang mesti diutamakan.

"Kita lihat kebutuhan bantuan yg paling utama. Urgensi bantuan mana yang perlu jadi catatan kita, tidak semua jadi prioritas yang hancur kita bantu termasuk lemabga pendidikan kita prioritaskan," tuturnya.

Sementara itu, untuk anggaranya sendiri kata Marwan akan mengusahakan dari anggaran belanja tidak terduga (BTT).

"Nanti apakah perlu BTT, BTT itu darurat. Makanya kemarin Mendagri minta seluruh Kabupaten mengeluarkan BTT untuk Cianjur. Kalau Sukabumi ge butuh, terdampak. Apalagi dengan statement bantuan itu baru Cianjur saja, Sukabumi belum diperhatikan karena anggaran susah," pungkas Marewan.

Sebelumnya, Ketua RW 10, Desa Titisan, Asep Supriadi mengatakan, untuk warga yang mengalami kerusakan mereka menginginkan adanya bantuan yang serupa seperti di Cianjur.

Pasalnya warga Gedurahayu banyak yang terdampak juga akibat gempa. Selain itu secara lokasi geografis berdekatan dengan Cianjur.

"Terdampak ini ada 87 rumah yang mengalami kerusakan. Warga menuntut atau menginginkan mendapat bantuan untuk memperbaiki rumahnya seperti yang di Cianjur," ungkapnya.

Sebagaimana diketahu, sebelumnya preside Jokowi dalam kunjungan pertamanya saat gempa Cianjur (22/11) lalu, akan memberikan bantuan kepada terdampak warga yang rumahnya mengalami kerusakan.

Bantuan tersebut terdiri atas Rp50 juta untuk rumah yang mengalami kerusakan berat, Rp25 juta untuk rumah yang mengalami kerusakan sedang, dan Rp10 juta untuk rumah yang mengalami kerusakan ringan.

"Ya warga di sini juga intinya sama ingin dapat bantuan perbaikan seperti Cianjur," ucap Asep.

Hingga saat ini, warga Rw 10 yang terdampak gempa masih betahan di tenda pengungsian, khawatir gempa susulan terus terjadi.

"Warga yang rumahnya rusak berat dan retak-retak masih bertahan di tenda pengunsian," pungkasnya.

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved