Gempa Bumi di Cianjur

Bupati Cianjur Bantah Pengungsi Gempa Cianjur Mengemis di Pinggir Jalan, Sebut Itu Warga Setempat

Bupati mengaku sudah membentuk tim untuk menertibkan warga yang meminta-minta sumbangan di tepian jalan ini.

Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID/ADI RAMADHAN PRATAMA
Korban gempa Cianjur meminta bantuan ala kadarnya di Kampung Panahegan, RT 02/RW 02, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Selasa (29/11/2022). 

Di sisi lain, untuk mencukupi berbagai kebutuhan yang tak ada dalam bantuan itu, warga Panahegan pun akhirnya mencari sumbangan di pinggir jalan. 

"Uangnya nanti kami belikan gas, dan kalau bisa akan kami gunakan untuk membelokkan pipa air karena sudah kering di sini," ujarnya.

Saat meminta sumbangan di jalan, kata Ujang, mereka tak pernah memaksa.

"Kami hanya meminta seikhlasnya," ujarnya.

Piket

Pantauan Tribun, kemarin, kegiatan para pengungsi yang meminta-minta sumbangan dari para pengendara masih terlihat di sejumlah ruas jalan utama di Cianjur. Mereka berjejer di tepian jalan menanti para pengendara melintas. Seperti terlihat di Kampung Cirumput, Desa Cirumput, Kecamatan Cugenang.

Setiap kali melihat mobil atau sepeda motor berhenti, mereka akan adu cepat berlari menghampiri.

"Saya belum kebagian, Pak. Saya belum kebagian," ujar seorang ibu seraya berlari menghampiri pengendara motor yang baru saja berhenti.

Masuk ke Kampung Padaruum, Desa Cirumput, pemandangan kaum ibu yang berdiri di pinggir jalan "berburu bantuan", juga terlihat. Mereka mengaku terpaksa berdiri di pinggir jalan karena khawatir yang mau memberikan bantuan tak mengetahui keberadaan mereka karena tenda mereka berada di dalam gang.

"Kami harus berdiri bergantian, Pak. Istilahnya piket. Kalau tidak begini, kami sering terlewat. Sedangkan posko lain yang berada di pinggir jalan sering sekali kebagian bantuan," ujar seorang lansia di Kampung Padaruum.

Tak hanya di Desa Cirumput, pemandangan hampir serupa juga terlihat di Desa Sukamaju, Kecamatan Warungkondang. Seorang anak berdiri di tepi jalan sambil membawa dus dan baskom plastik, menanti pengendara memberikan sumbangan.

Kamis (1/12) lalu, usai meninjau gudang logistik bantuan gempa, Bupati Herman Suherman, mengatakan ada yang harus diubah dalam pola penyaluran bantuan yang dilakukan selama ini. Untuk memudahkan para pengungsi menerima bantuan, proses pengambilan bantuan di gudang ini akan ia sederhanakan. 

Selama ini, ujar Bupati, gempa para korban ternyata harus menyertakan tanda tangan ketua RT/RW, kepala desa dan camat agar bisa mengambil bantuan dari gudang logistik ini. Padahal, untuk mengambil bantuan, tanda tangan kepala desa hingga camat itu sama sekali tak diperlukan, melainkan cukup dengan keterangan RT atau RW.

"Kita ingin benar-benar barang [bantuan] ini untuk masyarakat yang membutuhkan. Cukup keterangan RT/RW setempat," ujarnya. "Buat apa disimpan di sini juga, menumpuk," ujarnya.

Hari Terakhir

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved