Anggota DPRD Sumedang Sosialisasi Bahaya Narkoba pada Pelajar, Dikhawatirkan Merebak Makin Luas
DPRD Kabupaten Sumedang menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) dan kepolisian menggelar sosialisasi bahaya narkoba ke sekolah-sekolah di Sumedang.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Giri
Laporan Kontributor TribunJabar.id Kiki Andriana dari Sumedang
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumedang menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) dan kepolisian menggelar sosialisasi bahaya narkoba ke sekolah-sekolah di Sumedang.
Sosialisasi dilakukan di SMAN 1 Jatinangor, Kamis (1/12/2022).
Sosialisasi ini bagian dari upaya pencegahan siswa menjadi korban peredaran narkoba.
Namun, sebelum menginjak pada materi utama sosialisasi itu, anggota DPRD Sumedang dari Fraksi Golkar, Asep Kurnia, berceramah interaktif.
Asep yang menginisiasi kegiatan sosialisasi bahaya narkoba itu dalam bingkai reses tahun sidang 2022-2023, mengatakan, problem utama pelajar saat ini adalah posisinya berada pada mata pisau media sosial (medsos).
Para pelajar jika bisa memanfaatkan medsos akan selamat, jika tidak, bisa bahaya.
Baca juga: Tol Cisumdawu Seksi 2-3 Akan Dibuka Akhir Bulan Ini, Polres Sumedang Siapkan Skema Arus Lalu Lintas
"Semua ada di ruangan ini, tapi pikirannya melayang ke mana-mana. Semua duduk di sini, tapi sekaligus bisa sambil berkomunikasi dengan siswa-siswa di sekolah lainnya. Dengan medsos semua itu dilakukan," kata Asep dari daerah pemilihan (dapil) Jatinangor-Cimanggung.
Maka, menurutnya, problem utama pelajar saat ini adalah tidak fokus.
"Penelitian menyebutkan dalam sehari, ponsel itu bisa sampai 90 kali keular-masuk saku. Orang ketinggalan hape, panik," katanya.
Dia menjelaskan, agar materi tentang bahaya-bahaya narkoba masuk ke dalam ingatan, pelajar harus bisa fokus lebih dahulu.
Baca juga: Kecelakaan di Tol Cisumdawu Sumedang, Rektor IPDN Sempat Dibawa ke RS AMC Setelah Mobilnya Terguling
Asep mengatakan, sengaja mengundang BNN dan kepolisian karena ada banyak keluhan dari kaum muda bahwa narkoba dikhawatirkan merebak lebih luas.
"Maka kami selain menyerap aspirasi, juga memberikan penyuluhan ini kepada pelajar sebagai bagian dari masyarakat yang saya wakili di parlemen," kata Asep. (*)