Transaksi Temu Bisnis dan Pameran Produk Buatan Pesantren di Program OPOP 2022 Capai Rp 42,1 Miliar

Berdasarkan data Dinas KUK Jabar, temu bisnis Temu Bisnis dan Pameran One Pesantren One Product (OPOP) menghasilkan transaksi sebesar Rp 42,1 miliar.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Darajat Arianto
Istimewa
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuka Temu Bisnis dan Pameran One Pesantren One Product (OPOP) 2022 di Pondok Pesantren An-Nur Kota Bekasi, Senin (28/11/2022). Temu bisnis itu menghasilkan transaksi Rp 42,1 miliar. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuka Temu Bisnis dan Pameran One Pesantren One Product (OPOP) 2022 di Pondok Pesantren An-Nur Kota Bekasi, Senin (28/11/2022).

Berdasarkan data Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (Dinas KUK) Jabar, temu bisnis tersebut menghasilkan transaksi sebesar Rp 42,1 miliar.

"Ada 77 partner pembeli produk-produk pesantren," kata Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil.

Dalam acara tersebut, Pemda Provinsi Jabar pun mengumumkan pondok pesantren yang menjadi Juara Tingkat Provinsi pada program OPOP 2022, yakni Pondok Pesantren PERSIS 259 Kab. Bandung, Pesantren Binaul Ummah Kab. Kuningan, dan Pesantren Al-Masthuriyah Sukabumi, Kab. Sukabumi.

Kang Emil mengatakan, selain mendapatkan bantuan modal, pesantren yang menjadi Juara Tingkat Provinsi akan diberangkatkan untuk ikut pameran di luar negeri. Hal itu dilakukan untuk memperluas pasar produk-produk terbaik OPOP.

"Yang terbaik kami kirim juga ke luar negeri untuk pameran, dan tadi di Tahun 2022 peserta tiga terbaik kami beri hadiah Rp 400 juta," ucapnya.

Baca juga: Unit Bisnis Pesantren di Jawa Barat Penerima Program OPOP Makin Berkembang

Kang Emil juga menuturkan, program OPOP mampu menghadirkan kemandirian ekonomi pesantren sekaligus menggerakkan perekonomian di sekitar pesantren.

"Alhamdulillah ekonomi keumatan di Jawa Barat sangat juara, ada 2.800 bisnis lahir selama empat tahun," ucapnya.

Selain itu, program OPOP pun sudah mendapatkan banyak penghargaan, seperti Top 45 Inovasi Pelayanan Publik 2020 dan Outstanding Achievement of Public Service Innovation 2020 pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2020.

"Kita dapat penghargaan dari Pemerintah Pusat sebagai inovasi, dan menandakan ternyata kebutuhannya nyata dan mengangkat harkat martabat para pesantren di Jawa Barat," ucap Kang Emil.

Kepala Dinas KUK Jabar Kusmana Hartadji melaporkan, selama empat tahun bergulir, sebanyak 2.844 pesantren sudah tergabung dalam program OPOP. Pemda Provinsi Jabar sendiri menargetkan sebanyak 5.000 pesantren dapat bergabung dalam program tersebut hingga 2023.

Baca juga: Wagub Jabar Apresiasi Program OPOP di Ponpes Al Muslim, Mulai Garap Sektor Perikanan

"Pada tahun 2023 target 2.156 pondok pesantren. Insyaallah akan tercapai berkat dukungan Bapak Gubernur dan Wagub dan berbagai pihak terkait," ucap Kusmana. (*)

Silakan baca berita Tribunjabar terbaru lainnya di GoogleNews

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved