Viral di Media Sosial

VIRAL, Unggahan Netizen Sebut Bantuan Kebanyakan Mi Instan, Khawatikan Korban Gempa Cianjur Disorot

Sebuah unggahan netizen mengkhawatirkan kesehatan korban gempa Cianjur sebut kebanyakan bantuan mi instan viral di media sosial, tuai beragam komentar

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Kolase TikTok
Viral unggahan netizen sebut kebanyakan bantuan mi instan, niat khawatirkan kesehatan korban gempa Cianjur tuai beragam komentar warganet 

TRIBUNJABAR.ID - Sebuah unggahan netizen mengkhawatirkan kesehatan korban gempa Cianjur ini, viral di media sosial.

Dalam unggahannya netizen tersebut menyebut kebanyakan bantuan mi instan untuk korban gempa di Cianjur..

Dengan bantuan seadannya tersebut, lantas netizen tersebut khawatir nasib kesehatan korban gempa tersebut.

Video tersebut dibagikan seorang pengguna TikTok @gunawan…4.

Meski begitu, unggahan netizen tersebut justru membuat warganet geram dan menuai beragam komentar.

Baca juga: Sudah 321 Orang Meninggal Akibat Gempa Cianjur, 11 Korban Belum Ditemukan, Pencarian Diperpanjang

Dalam video TikToknya ia memperlihatkan suasana pilu di tenda pengungsian korban gempa Cianjur.

Terlihat tenda-tenda pengungsian berdiri seadaanya menutupi irisan hujan.

Kemudian kamera juga menyorot ke arah warga yang berlindung dari hujan di bangunan rumah yang masih kokoh.

Sembari memperlihatkan suasana di sekitar yang hujan di tenda pengungsian korban gempa itu, akun tersebut menyelipkan tulisan.

“Bantuannya kebanyakan Indomie (mi instan), gimana dengan lambung mereka ya Allah,” tulisnya dalam unggahan video TikTok tersebut.

Kini, video unggahan netizen pengguna TikTok tersebut menjadi sorotan dan viral di media sosial lainnya.

Tak ayal, unggahan netizen tersebut juga menjadi perbincangan warganet lainnya.

Tak sedikit warganet yang geram atas unggahan netizen tersebut.

Sejumlah warganet menilai unggahan tersebut seolah korban gempa Cianjur tak bersyukur atas bantuan yang datang.

Meski niat awalnya baik khawatir kesehatan korban gempa, netizen mempermasalahkan unggahan tersebut.

Pasalnya tak sebagian warganet terprovokasi menuding korban gempa Cianjur tak bersyukur.

Bahkan ada pula warganet yang membandingkan kondisi korban gempa di Palu pada 2018 lalu lebih parah dari gempa Cianjur.

Ada juga warganet membela banyaknya bantuan mi instan karena dinilai lebih mudah dan darurat.

Sejumlah warganet yang mengaku terjun ke lapangan mengungkap fakta bahwa tidak semua bantuan hanya mi instan.

Simak video selengkapnya

Baca juga: Kisah Haru 2 Bayi Selamat saat Gempa Cianjur, Ada yang Dipenuhi Pasir dan Tersenyum saat Dievakuasi

Berikut beragam komentar warganet.

nurinra***

"Mie instan, ikan kaleng itu yg bisa awet saat pengiriman apalagi ke daerah pelosok dan di saat urgent seperti ini sebaiknya g pilah pilih bantuan...yang pasti harusnya bersyukur karna msh ada sedikit bantuan makanan, sandang dan tenda darurat yg bisa di konsumsi dan di gunakan para korban...sambil menunggu bantuan yg lain datang ..please lah kondisi begini sebaiknya kita membantu bukan cuma memprotes.."

firman.gemet***

"DIPALU WAKTU GEMPA, SUNAMI DAN LIKUIFAKSI KAMI MAKAN CUMA MIE, GAK PERNAH NGELUH, KALAU MAU BILANG LEBIH PARAH YA PARAHAN DI PALU, KAMI TETAP SELALU BERSYUKUR.."

resti_1***

"Waktu gempa jogja thn 2006 aq tiap hari makan Indomie selama 2 bln full, alhamdulilah baik2 aja. Yg penting ada yg di makan"

synthiaaf***

"Pengguna aplikasi yg satu itu mah gak heran..peralatan masak aja kadang susah..yg instan itu tahan lama..dan lebih praktis..bs disimpan tanpa butuh wadah khusus..dikira org ngungsi lg piknik kali ya..punya perlengkapan masak komplit"

nme***

"Barusan sy ke lokasi tidak semua mie banyak juga yg memberikan nasi bungkus,mie hanya dalam keadaan darurat..intinya harus bersyukur apapun yg di berikan"

Oknum Ormas Berulah saat Gempa Cianjur

Berbagai persoalan mengiringi musibah gempa di Cianjur, bukan saja penderitaan korban melainkan juga karena sejumlah oknum.

Seperti belakangan ini, oknum ormas berulah saat terjadi musibah gempa Cianjur.

Sekelompok orang yang kini baru diketahui ormas tersebut berulah karena melakukan aksi mencopot tulisan bantuan dari Gereja.

Sontak aksi sekelompok tersebut menuai kecaman dari warganet.

Pasalnya, aksi pencopotan tulisan bantuan tersebut dinilai sebagai aksi intoleran atau tak menghargai.

Terlebih aksi tersebut juga menyinggung pihak agama tertentu yang telah memberikan bantuan tersebut.

Aksi sekelompok orang mencopot tulisan bantuan dari Gereja di tenda pengungsian korban gempa Cianjur
Aksi sekelompok orang mencopot tulisan bantuan dari Gereja di tenda pengungsian korban gempa Cianjur (Kolase Instagram @ndorobei.official)

Meski begitu, oknum ormas tersebut sudah diamankan kepolisian.

Tak lama video viral beredar di media sosial pada (26/11/2022), Polres Cianjur langsung melakukan penelusuran.

Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan mengungkapkan fakta sekelompok orang yang melakukan pencopotan itu ternyata dilakukan oknum ormas Garis.

Baca juga: FAKTA Sekelompok Orang Copot Label Bantuan dari Gereja Ternyata Ormas, Ridwan Kamil Beri Tanggapan

AKBP Doni Hermawan menegaskan korban gempa maupun warga Cianjur menjunjung nilai tinggi toleransi.

Ia menegaskan tidak ada pengungsi korban gempa Cianjur maupun warga Cianjur yang intoleran.

Menurutnya, bantuan dari setiap kelompok diterima dengan terbuka untuk korban gempa Cianjur.

"Jadi saya perlu tegaskan dan luruskan jika masyarakat Cianjur, terutama pengungsi tidak intoleran, mereka sangat toleran, menerima bantuan dari manapun tanpa melihat latar belakang kelompok. Tapi untuk Ormasnya itu jelas intoleran," tegas Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan, Minggu (27/11/2022).

Sementara itu, untuk menindaklanjuti aksi tak terpuji tersebut, Doni mengatakan pihaknya memeriksa oknum ormas Garis terkait.

AKBP Doni mengatakan tindakan hukum akan diberikan jika aksi tersebut kembali terulang.

"Sudah diperiksa tadi malan, sudah berjanji tidak akan mengulangi. Kalau terjadi lagi, kita akan proses hukum," tegasnya.

Adanya kegaduhan aksi ormas tersebut, Doni mengatakan para pengungsi pun resah.

Menurutnya masyarakat khawatir karena masih membutuhkan bantuan tersebut untuk bertahan di tenda pengungsian.

Kemudian Kapolres Cianjur itu pun mengimbau agar umat nasrani atau masyarakat lainnya tidak terprovokasi dengan adanya aksi intoleran dari salah satu ormas tersebut.

"Kami berharap semua pihak tetap memberikan bantuannya. Karena kejadian tersebut merupakan aksi dari oknum ormas. Secara keseluruhan warga Cianjur sangat toleran, menerima bantuan dari manapun tanpa melihat suku, agama, ras, antar golongan," kembali tegasnya.

Selain Kapolres Cianjur, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil turut angkat bicara.

Lewat postingan di Instagram pribadinya, Ridwan Kamil menyayangkan adanya aksi tak elok tersebut.

“Sangat disesalkan dan tidak boleh terulang lagi,” tegas Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved