Liburan dengan Konsep Pedesaan di Bandung Selatan, Kunjungi Wisata Alam Citalutug Desa Baros
Wisata Alam Citalutug Desa Baros menawarkan liburan dengan konsep pedesaan di Bandung Selatan
Penulis: Nappisah | Editor: Siti Fatimah
Tempat yang dikelola Wisata Alam Citalutug merupakan milik warga dengan kerjasama membagi hasil keuntungan kepada pihak pengelola.
"Ada kompensasi setiap musim panen, kita berharap petani yang punya lahan selain dari penghasilan bertani ada juga penghasilan lainnya, salah satu tempat wisata ini dengan pembagian hasil sebesar 60 persen dan 40 persen masuk manajemen," ujar Suryono.
Dengan konsep wisata alam pesawahan, terdapat aliran sungai Citalutug dimana pengunjung dapat bermain air di sungai tersebut.
"Ada juga arena bermain, jadi cocok sebagai tempat wisata bagi keluarga, awalnya hanya warga sekitar yang berkunjung dari mulut ke mulut dan promosi di media sosial akhirnya ramai pengunjung" ujarnya.
Tak hanya promosi melalui media sosial, pengelola Wisata Alam Citalutug membuat film dengan judul Aku dan Citalutug sebagai kreativitas warga setempat dalam mengenalkan objek wisata ini.
Suryono menambahkan, banyak pengunjung dari berbagai daerah yang berkunjung lebih dari satu kali.

"Waktu itu pernah ada turis asing suami istri asal Perancis yang berkunjung kesini dapat info di media sosial, mereka memang sedang traveling di daerah Bandung," kata ia.
Tak hanya dikunjungi turis, Wisata Alam Citalutug sempat dikunjungi bupati, wakil bupati, Komisi X DPRRI Dede Yusuf serta selegram atau konten kreator asal Bandung.
Perjuangan Wisata Alam Citalutug memang tidak mudah, ditambah berdiri saat pandemi COVID-19 yang sempat melanda.
"Aturan pemerintah kita patuhi protokol kesehatan sehingga mendapat sertifikasi berbasis CHSE (Cleanliness, health, Safety, Environment sustainability)," ujarnya.
Sumber daya manusia menjadi tantangan yang dialami pihak pengelola selama pandemi.
"Awalnya dua puluh lima orang yang membantu mengelola, sekarang tersisa delapan orang, sebab yang tadinya pengangguran sekarang sudah mendapat pekerjaan di luar daerah, ada juga yang sudah menikah terus ikut kepasangannya," kata ia.
Suryono berharap, wisata desa mandiri ini terus mengalami pengembangan dari berbagai sektor untuk mendongkrak potensi ekonomi dari warga sekitar.